Review Buku: Cerita Mamah Muda (Me Time)



Judul: Me Time
Penulis: Lea Agustina Citra, ken Terate, Ruwi Meita, Donna Widjajanto, dan Mia Arsjad
Cetakan: 1
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 272 hal

Bagi sebagian besar perempuan yang sudah menikah dan punya anak me time menjadi hal yang sangat mahal dan mungkin termasuk barang langka 😂. Kalau sebelum punya anak mau ngapain aja masih bebas. 


Baca buku seharian, main medsos berjam-jam, atau jalan ke mall untuk sekedar cuci mata menjadi sebuah keajaiban bagi perempuan yang sudah memiliki anak terutama yang anaknya masih balita, ampun deh ditinggal ke kamar mandi aja kadang susah banget apalagi ditinggal ke bioskop 😆. Makanya di masa-masa awal bayi baru lahir perlu banget dukungan dari suami dan keluarga terdekat supaya seorang emak tetap waras 😎

Pengalaman saya sendiri ketika baru melahirkan harus banget adaptasi sama jam tidur yang tiba-tiba berubah drastis, belum lagi kalau siang-siang bayi tidur kan pengennya ikutan tidur juga tapi apalah daya kerjaan rumah tangga juga menunggu. Alhamdulillah saya masih tinggal sama orang tua jadi masih ada yang bantu untuk masak dan mengurus bayi.

Tapi apakah me time itu memang betul-betul diperlukan untuk mamah muda?  Kalau menurut saya sih perlu banget. Ada kalanya seorang mamah muda itu merasa lelah dan jenuh dengan rutinitas sehari-hari dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Saya juga yakin para mamah muda di luar sana setuju dengan pendapat saya. Namun apakah mudah mendapatkan me time di kala anak masih sangat bergantung kepada emaknya? 

Nah seperti buku yang baru selesai saya baca ini, sesuai dengan judulnya "Me Time". Awal saya melihat buku ini di gramedia, langsung tertarik untuk membelinya apalagi saya memang penggemar tulisan fiksi *ketahuan tukang ngayal 😁. Di tulis oleh 5 penulis yang namanya udah gak asing lagi di dunia pernovelan Indonesia. Masa-masa remaja saya pun dulu ditemani oleh novel-novel karangan mereka

Ada lima cerita oleh lima penulis, diantaranya Save The Last Dance (Lea Agustina Citra), Setelah Fio Hadir (Ken Terate), The Singing Coffin (Ruwi Meita), Pangeran Untuk Nina (Mia Arsjad), Tiket (Donna Widjajanto). Cukup banget lah memberikan kita gambarang seperti apa perjuangan para mamah muda untuk mendapatkan me time. Disajikan dengan bahasa yang mengalir membuat cerita semakin asyik untuk dibaca.

Dari 5 cerita yang menjadi favorit saya adalah karya Donna Widjajanto yang berjudul 'Tiket', berkisah tentang mamah muda bernama Illiana yang kerepotan mengurus 3 balitanya seorang diri, dikarenakan suaminya sangat sibuk jadi jarang ada di rumah untuk sekedar membantu. Konflik dimulai pada saat sang suami mengajaknya ke Singapura sekeluarga untuk menikmati liburan akhir tahun, tapi entah karena sengaja atau kerepotan mengurus anak sehingga ketika memesan tiket justu Illiana lupa memesan tiket untuk dirinya sendiri. Lalu bagaimana Illiana menemukan jalan keluarnya? Apakah dengan menyusul suami dan ketiga anaknya ke Singapura dia betul-betul akan mendapatkan me time nya? Jawabannya silahkan baca sendiri ya bukunya 😎

Rating: 3,7/5

1 Comments

  1. Aku udah baca n review di blog juga..
    Thessaliviareza.blogspot.com

    Favorit aku yg singing coffin, horor soalnya. Hehehe

    BalasHapus