[Review Novel] The Coffe Memory by Riawani Elyta

dok. pri

IDENTITAS BUKU

Judul : The Coffe Memory
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 222 halaman
Terbit : Cetakan Pertama, Maret 2013
ISBN : 978-602-7888-20-3
Rating: 💓💓💓💛💛

BLURB

Komposisi: Cinta, Rindu, Candu, Perpisahan, Kopi
Cara Penyajian: Tuangkan rindu, candu, perpisahan, dan kopi ke dalam cangkir.
Tambahkan 180cc air cinta, aduk dan sajikan.

Saat aroma kopi itu menjauh,
Kusadari bahwa kau tak mungkin kutemui lagi
Seperti aromamu yang terempas oleh butir udara
Meninggalkanku dalam sunyi yang dingin

Sampai kusadari kau hadir
Menyergapku dalam diam
Mengembalikanku dalam kenangan
Dan menabur aroma yang sama dgn apa yg telah kutinggalkan
Ketika itulah aku pahami
Aku tak mungkin berpaling lagi


SINOPSIS

Dania dan Andro sepasang suami istri pencinta kopi, rutinitas mereka setiap pagi adalah menghangatkan tubuh dengan cairan hitam tersebut sebelum memasukkan makanan apa pun. Padahal mereka menyadari kebiasaan tersebut merupakan pemicu timbulnya penyakit maag. 

Andro terbiasa menghirup kopi pada saat kepulan uapnya masih berputar di atas cangkir. Dan, pada saat sisi luar cangkirnya tidak terasa hangat, dapat dipastikan bahwa ketika itu kopi di dalam cangkir Andro hanya tinggal ampasnya saja.

Dunia seakan runtuh bagi Dania setelah kecelakaan naas itu. Memang,saat kita kehilangan orang yang paling kita cintai selamanya, sangat susah sekali untuk move on. Di saat dia harus bangkit demi masa depan kafe Katjoe Manis yang dirintisnya bersama Andro dari nol, banyak cobaan dan hambatan yang menerpanya. Dania harus berjuang keras, ada anaknya yang butuh kasih sayangnya, dan juga belasan karyawan yang hidupnya tergantung dengan masa depan Katjoe Manis.

Sementara itu, ada Pram dari masa lalunya yang ternyata juga membuka Bookafeholic yang tidak jauh dari Katjoe Manis. Meski menjadi pesaingnya dalam dunia bisnis, namun Pram tidak pantang mudur untuk mendapatkan hati Dania. Selain itu ada juga Barry, barista di kafe Katjoe Manis dengan segudang mimpi yang juga memasuki hati Dania

Lalu siapakah yang akan dipilih oleh Dania untuk menggantikan Andro? baca selengkapnya dalam novelnya ya hihi

REVIEW

Novel ini saya baca saat mudik lebaran kemarin, belinya pun di google play book hehe, efek jauh kemana-mana kalau di kampung. Dan salah satu yang membuat saya penasaran dengan novel ini adalah covernya yang unik hehe... bergambar biji kopi berwarna coklat dengan tulisan judul di tengah-tengahnya. 

Jadi The Coffe Memory ini adalah seri love flavour dari Bentang, dari sekian seri saya memutuskan untuk membaca ini selain karena tertarik dengan kovernya, saya juga termasuk penyuka minuman kopi.

Sama dengan novelnya Riawani Elyta yang berjudul Tarappucino, latar novel ini yaitu kota Batam, namun sayang saya merasa setting tempat dalam novel ini hanyalah tempelan saja. Kurang dieksplore bagaimana keadaan kota Batam itu sendiri, hanya sekedar menyebutkan nama tempat

Untuk jalan cerita, jujur aja untuk bagian saat-saat Dania kehilangan suaminya karena kecelakaan itu sangat mengena sih, sedih banget pas baca bagian itu. Jadi ngebayangin gimana kalo saya yang ada di posisi Dania, ah pokoknya berhasil menyentuh hati

Berhubung temanya kopi, di dalam novel ini juga terdapat penjelasan mengenai berbagai macam kopi dan cara penyajian kopi, lumayan nambah pengetahuan tentang kopi. Selain itu ada juga informasi mengenai bisnis kafe

Berbicara soal kafe dalam novel ini tokoh Pram, pria dari masa lalu yang juga menaruh hati pada Dania memiliki sebuah kafe yang bernama Bookafeholic, sebagai penyuka kopi dan pencinta buku, saya malah beranda-andai kayaknya keren banget kalo deket saya ada kafe seperti milik Pram hehe... 

“..menurut temanku yang pernah ke sana karena harga menunya relatif miring untuk ukuran tempat se-cozy itu, sinyal hotspot-nya kencang, juga buku-buku yang dijual rata-rata buku baru dan bestseller. Yang nggak mampu beli, ada buku-buku yang bisa dibaca gratis, pesan secangkir kopi saja sudah boleh baca sampai puas.” (hlm. 108)
Dari segi konflik menurut saya datar aja sih, gak ada sesuatu yang wow. Satu-satunya konflik yang menonjol disini yaitu keennganan Dania membuka hatinya untuk laki-laki lain pasca kematian suaminya

Endingnya juga agak sedikit maksa, mungkin bukan maksa ya, qo rasanya tiba-tiba aja gitu Dania sudah mengambil keputusan padahal di bab sebelumnya masih enggan membuka hati, mungkin karena terbatasnya jumlah halaman kali ya.

Tapi untuk bacaan sehari-hari, novel ini lumayan lah dijadikan teman santai 

0 Comments