Istiqomah Menulis: Lebih Berat Dari Rindu

Kalau kata Dilan yang berat itu rindu, tapi jika ada yang bertemu Dilan tolong bilang yang berat itu bukan rindu tapi istiqomah, salah satunya adalah istiqomah untuk bisa menulis setiap hari. Bagi saya yang masih pemula bisa latihan menulis setiap hari itu berat jenderal!, belum lagi jika lelah menghampiri, rasanya kepingin banget nyerah *dalam hati bilang toh menulis hanya untuk menyalurkan hobi dan bersenang-senang saja, gak terikat dengan pekerjaan. Tapi ingat lagi tujuan awal membuat blog ini yaitu agar bisa melatih kemampuan menulis, sehingga saya bisa menghasilkan tulisan yang lebi baik dan bermanfaat.

Kenapa si mau banget latihan untuk konsisten menulis setiap hari? Padahal gak ada yang kasih hadiah *ngarep, gak ada yang bayar juga
Jadi gini ya, saya yakin bahwa setiap orang itu dalam dirinya punya potensi dan bisa untuk menulis, tapi hanya sedikit saja dari mereka yang mau mengasah kemampuannya. Padahal dengan menulis sesuatu yang baik bisa menjadi ladang amal bagi yang menuliskannya

Kemudian untuk menghasilkan sebuah tulisan yang gurih-gurih enyoi dan enak buat dibaca itu gak langsung simsalabim jadi, butuh proses bro, kalau gak percaya coba deh tanya para penulis yang udah terkenal. Mereka pasti pernah melewati masa-masa yang berat sebelum se famous sekarang ini. Dan ketenaran yang mereka dapatkan pastinya penuh dengan perjuangan, bukan duduk manis ala raja hehe...

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk bisa konsisten menulis setiap hari, salah satunya adalah dengan banyak membaca. Karena dari proses membacalah kita bisa menemukan banyak ide, dari situlah yang memudahkan kita untuk menulis setiap hari.

Jadi, masih mau kan nulis bareng untuk mengubah dunia?

0 Comments