Jurnal Riska

Dengan membaca, kamu akan mengenal dunia. Dengan menulis, kamu akan dikenal dunia

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us


 

"Seseorang dihargai, disegani, didengar apa yang dikatakannya, itu lantaran perjalanan hidupnya memang diwarnai keberanian, kegigihan, juga pahit dan getir." (hlm. 150)


Judul: Si Anak Savana

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabakgrip Nusantara

Tebal: 382 hlm

ISBN: 978-623-97262-2-5


Blurb 

Apa yang mau lihat di savana? Rerumputan? Satu-dua pohon yang meranggas? Atau sapi dan kuda yang tengah merumput?

Apa yang kau rasakan ketika di savana? Panas? Udara kering yang membuat dahaga? Atau similir angin yang membuai?

Kalau kau tanya aku. Maka aku jawab begini: Aku melihat ketangguhan di savana. Pada rerumputan yang kering, berwarna cokelat, terinjak. Tapi besok-besok tetap ada, menghijau kembali saat diguyur hujan.

Kalau kau tanya aku, aku melihat dan merasakan itu. Adalah masa depanku.

Karena aku anak savana.


Novel Si Anak Savana merupakan buku kedelapan dari serial anak nusantara. Berkisah tentang Ahmad Wanga dan penduduk kampung Dopu. Cerita diawali dengan pencurian sapi milik Loka Nara, konon si pencuri sapi tersebut sangat lihai karena tak meninggalkan jejak sedikit pun. Berbulan-bulan lamanya warga kampung Dopu tidak berhasil menemukan si pencuri sapi tersebut. Ketika menjadi tuan rumah untuk acara pacuan kuda, pencurian itu kembali terjadi.

Ketua kampung yang pada awalnya selalu menggampangkan masalah, terkena musibah. Seluruh sapi miliknya lenyap tak bersisa. Sekali lagi, pencurinya betul-betul lihai, hilang tanpa jejak. Atau hanya penduduk kampung saja yang tak menyadari sesuatu...

Selain konflik tentang pencurian sapi, masih banyak kisah-kisah lain tentang warga kampung Dopu yang tak kalah menarik dalam buku ini. Seperti biasa, hal yang paling aku suka saat membaca buku Tere Liye adalah banyaknya nasihat atau petuah yang bisa kita temukan dalam buku ini.

“Panjang sekali pelajaran berkuda kita. Itulah nilainya. Kalian tidak harus diteriaki, diingatkan, dipanggil untuk melakukan kebaikan, maka kalian mendapatkan hadiah yang tidak bisa dibayangkan. Demikian pula kalau kuda yang kalian tunggangi tidak memerlukan gebah, pecut, dan teriakan, maka kuda itu akan terbang bersama kalian.” (halaman 124)


Hal-hal yang menarik dalam buku ini:

  • Ada satu tokoh yang cukup membuatku terharu, yaitu tokoh bernama Sedo. Karakter Sedo meski hanya hidup berdua dengan adiknya, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Tetapi ada satu hal yang patut kita tiru, yaitu senantiasa bekerja keras, bertanggung jawab serta tidak pernah mengeluh atas kehidupan yang dijalaninya. “Kalian tahu kenapa Sedo seperti itu? Tidak pernah cerita kesusahannya, kekurangannya. Salah satunya karena mamaknya berpesan agar jangan menyusahkan orang lain. Itulah sebabnya kita tidak pernah tahu apakah dia dan adiknya punya makanan atau tidak.” (halaman 142) 
  • Cerita tentang Wanga yang melanggar peraturan tidak boleh berenang di telaga, membuatku belajar agar bertanggung jawab dan siap dengan segala konsekuensi yang harus kita tanggung. Aku juga salut dengan orang tua Wanga yang tegas menaati hukuman yang telah disepakati. Salah tetap katakan salah terhadap anaknya. “Lari dari sebuah kesalahan tidak lebih baik dari berbuat salah itu sendiri.” (halaman 238)
  • Tentu saja bab 'Seberapa Besar Kasih Sayang Mamak' selalu sukses membuat mataku berkaca-kaca.


Kutipan favoritku dalam buku ini:
  • Banyak sekali rumus di sekitar kita. Ada yang terkait dengan kehidupan kita, ada yang hanya untuk mengasah logika berpikir. (halaman 23)
  • Berhentilah kau bilang semua persoalan sederhana, karena kau bukan sedang menyederhanakan persoalan, melainkan menggampangkan permasalahan. Beda sekali antara membuat sederhana dan menggampangkan. Jauh bedanya seperti bumi dan langit. (halaman 43)
  • Dalam agama kita bergegas bukan saja boleh, malah dianjurkan. Kita tidak boleh menunda-nunda berbuat kebaikan, harus segera. Meski bergegas. (halaman 78)
  • Kadang-kadang, tidak ada kabar itu malah kabar baik. (halaman 102)
  • Seseorang dihargai, disegani, didengar apa yang dikatakannya, itu lantaran perjalanan hidupnya memang diwarnai keberanian, kegigihan, juga pahit dan getir." (halaman 150)
  • Penghargaan yang didapat dengan uang itu menipu. Penghargaan seperti itu akan berakhir ketika uang sudah tidak ada, atau ada orang lain lagi yang punya banyak uang. (halaman 151)
  • Tidak berguna mengaji dan sholatmu kalau kau melanggar peraturan karena merasa tidak akan ada yang melihat. Kau lupa apa yang mestinya kau dapat dengan mengaji dan sholat. Kau lupa bahwa Allah pasti melihatmu. (halaman 235)
  • Kehilangan seekor sapi tentulah berat. Namun, kehilangan kesempatan memberikan teladan, menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, membuat kehilangan seekor sapi jadi tidak ada apa-apanya. (halaman 237)
  • Kita orangtua hanya bisa berusaha dengan sekuat-kuatnya memberi teladan dengan sebaik-baik teladan. Itu saja kewajiban kita. Masalah hasil dari usaha dan teladan itu, kita tidak punya kemampuan untuk menentukannya. (halaman 242)

Pesan moral dalam buku ini adalah mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah kita perbuat, tolong menolong antar teman dan antar tetangga, dan masih banyak lagi..

Rate 4,5/5


Pernah gak sih merasakan saat masih usia 20 an santaii banget menjalani hidup kayak ngerasa "masih muda ini", tanpa kita sadari waktu berjalan begitu cepat dan tau-tau udah usia 33 tahun, aku sepuluh tahun yang lalu, tepatnya saat usiaku masih 23 tahun. Masih sibuk-sibuknya sama tugas akhir kuliah dan tentunya belum punya pasangan juga, masih bebas main tanpa ada yang cari xixixi... gak terasa waktu seolah berlari tanpa jeda. Meski kata seorang kawan, usia boleh tua tapi jiwa harus tetap muda, semangat harus tetap membara, aku sepakat qo kan semangat itu emang harus gak mengenal dia tua atau muda.


Lalu, apa sih yang aku rasakan di usia 33 tahun ini?

Aku sempat berpikir, sekelabatan aja sih udah usia segini, kemarin-kemarin usiaku habis untuk apa aja ya? udah ngapain aja? udah cukupkah aku bermanfaat bagi orang lain? dan beragam pertanyaan lainnya yang memenuhi isi kepalaku.

Kadang, ada sedikit rasa sesal ketika aku sadar bahwa banyak sebetulnya waktu yang terbuang sia-sia, banyak waktu habis tanpa aku berani untuk mencoba hal baru. Memang ternyata waktu di dunia itu hanya sekelebatan saja ya Allah...

Tapi, gak setiap waktu qo aku memikirkan hal-hal tersebut, soalnya apa yang udah terjadi ya udah lah ya, toh kita gak bisa memutar ulang waktu yang udah terlewat. Yang bisa kita lakukan adalah fokus memperbaiki apa yang ada saat ini.

Ingin berusaha menjadi lebih baik.

Itulah jawaban kalau aku ditanya apa yang aku rasakan di usia 30-an. Sejatinya, manusia memang fitrahnya memang selalu ingin jadi baik.

Selain itu, aku lebih memerhatikan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh, sebisa mungkin meminimalisir konsumsi gula. Yang masih susah buat dilakuin adalah OLAHRAGA😅

Intinya buat aku pribadi, semoga seiring bertambahnya usia, semoga bisa lebih mendekatkan diri pada Allah dan menjadi pribadi yang nggak neko-neko

Tambah usia, tambah kuat juga hatinya😊


Bisa menamatkan satu judul drama, bagiku merupakan sebuah prestasi 😁.Gimana nggak, terkadang drama yang sedang kutonton berhenti di tengah jalan dan terbengkalai tanpa sempat dilanjutkan. Drama yang kali ini ingin kubahas masih berasal dari Negeri Gingseng alias Korea yang berjudul Youth of May.

Sinopsis

Youth of May merupakan drama romance dengan latar belakang sejarah tepatnya saat peristiwa Gwangju Uprising atau pemberontakan Gwangju yang terjadi di Korea Selatan pada 18 Mei 1980 dan terjadi selama sepuluh hari. Kalau peristiwa Gwangju nya kisah nyata ya, tapi kalau kisah cinta antara tokoh utamanya hanyalah fiksi semata.

Bercerita tentang Hwang Hui Tae, seorang pemuda yang tampan dan jenius, mahasiswa kedokteran yang hampir lulus. Sementara Kim Myung Hee adalah seorang perawat berasal dari keluarga kurang mampu yang sedang berusaha keras agar meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman. Myung Hee memiliki sahabat dekat bernama Lee Su Ryeon seorang mahasiswa sekaligus aktivis yang sering terlibat dalam kegiatan demonstrasi.

Singkat cerita, Myung Hee yang membutuhkan biaya agar bisa berangkat ke Jerman pada akhirnya menerima tawaran Lee Su Ryeon untuk menggantikannya saat kencan buta bersama Hui Tae atas suruhan ayahnya demi kepentingan bisnis. Disinilah Hui Tae jatuh cinta pada Myung Hee.

Perjalanan cinta Hui Tae dan Myung Hee tak selalu berjalan mulus, apalagi ayahnya Hui Tae merupakan pejabat kemanan dan pertahanan pada masa itu dan sering menyiksa para pemberontak, bahkan warga sipil yang tidak bersalah pun turut menjadi korban.

My Review

Kalau mau nonton drama ini harus siap sama endingnya yang membuat hati teriris, sebetulnya ending dari drama ini tuh udah dispill sejak awal episode. Meski udah tau kalau endingnya mengandung bawang tapi aku tetap mantap buat nonton😆

Jujur aku selalu suka dengan drama berlatar tahun 80 an atau 90 an, begitu pun dengan drama ini, nuansa tahun 80 nya sangat terasa. Alurnya juga cepat jadi penasaran terus setiap episodenya. Karena udah tahu drama ini sedih, sejak nonton episode 1 sudah menyiapkan hati biar kuat 😅. Nyatanya baru di dua episode terakhir aku benar-benar menangis.

Satu-satunya yang banyak aku skip saat menonton drama ini adalah saat adegan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara kepada masyarakat sipil, duh benar-benar gak tega lihatnya.

Intinya kalau kamu suka drama berlatar sejarah dan sad ending, wajib banget buat nonton drama ini 😊

Rate: 3,5/5

 

"Tidak ada, anak-anak, itu hanya cerita lama untuk menakut-nakuti kalian. Hari ini, orang tua kalian bahkan punya telepon genggam, internet, teknologi canggih, tidak ada hantu Zaman modern. Semua bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, sepanjang kalian mau belajar setinggi mungkin." (halaman 109)


Judul: Sesuk

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Sabakgrip Nusantara

Tebal: 328 hlm

ISBN: 9786239987886


Blurb

Dia bisa kemana pun dia mau, tidak bisa dikurung. 
Dia bisa pergi kapan pun dia ingin pergi, tidak ada pintu, dinding, yang bisa menahannya.
Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu.
Maka mereka tidak akan mengganggu kita.
Sesuk.
Kamu akan tahu, apa dan kenapa...
Kamu akan tahu, siapa dan mengapa....
Semua kejadian...
Semoga itu belum terlambat.


Sinopsis

Novel sesuk bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja pindah rumah tua di daerah perbukitan, alasan mereka pindah adalah karena sebuah insiden terjadi di rumah lama yang hampir merenggut nyawa salah satu anggota keluarga mereka. Yang disebabkan oleh kelalaian orang tua dalam mengawasi anak.

Keluarga tersebut terdiri dari Ayah yang semula sangat sibuk bekerja. Ibu yang seorang aktris sehingga jarang berada di rumah. Gadis, anak sulung berusia dua belas tahun yang sangat sabar dan ikhlas, malah menurutku sosok Gadis diceritakan menjadi dewasa sebelum waktunya karena harus mengurus dua adiknya laki-lakinya yaitu Bagus berusia enam tahun dan Ragil berusia dua tahun.

Yang membuat buku ini ada sensasi horornya adalah munculnya sosok misterius, kejadian-kejadian seram yang terjadi, baik di rumah maupun di kampung tempat keluarga Gadis tinggal. Sampai klimaksnya adalah ketika Bagus mengatakan bahwa Ayah dan Ibu mereka bukanlah orang tua mereka yang asli. Hingga pada akhirnya muncul seorang psikiater untuk membantu menangani Bagus, pada akhirnya semua kebenaran pun terungkap.

My Review

Bagi pembaca setia karya Tere Liye, pastinya tahu banget kalau genre buku ini sangat berbeda dari buku-buku TL sebelumnya. Saya pribadi, yang belum pernah kecewa saat membaca karya TL sangat menantikan hadirnya buku ini. Meski buku ini tidak seratus persen horor, masih semi horor menurut saya 😄. Tapi kalaupun TL menulis buku horor, sudah pasti akan saya baca, karena pasti akan dikemas dengan cara yang menarik.

Buat yang gak suka genre horor, tenang aja, ini bukan buku horor, kalau menurut informasi dari akun instagramnya TL (@tereliyewriter) buku ini termasuk genre menegangkan. Tapi, emang iya sih waktu baca buku ini suasana tegangnya dapet banget. Dan surprise nya ada bagian yang membuat aku menangis sebagai seorang ibu, rasanya aku pengen peluk tokoh Gadis. Membayangkan Gadis yang dengan sabarnya mengurus kedua adiknya, Gadis yang terlihat kuat dan tidak pernah mau merepotkan orang lain.
"Terlepas dari apakah itu memang harus dilakukan atau tidak, aku sebaiknya meringankan pikiran mereka, meringankan beban pikiran Ibu, aku bisa mengurus adik-adikku." (halaman 106)

Menariknya, buku ini juga banyak plot twist nya. Selain itu rentetan kejadian misterius pada akhirnya dijelaskan secara logis, dan ada sedikit bumbu pengetahuannya.

"Intervensi timeline juga melepaskan anomali hukum fisika, biologi, dan aspek lain di sekitarnya. Membuat hewan ternak mati mendadak, membuat pohon besar berubah warna, air waduk berubah warna, kebun sayur kering, pun burung-burung terbang berjatuhan. Adikmu benar menebaknya, itu anomali elektromagnetik yang terbentuk tiba-tiba di atas sekolah kalian. Burung-burung menabraknya, saraf mereka terpanggang, lantas berjatuhan satu per satu. Mengerikan melihatnya, tapi itu sederhana sekali dari sisi ilmiahnya." (halaman 308)

Buku yang menurut saya tidak hanya cocok dibaca oleh remaja, tapi juga harus dibaca oleh orang tua.

Rate 4/5


Selamat Membaca 😊

dok. pribadi

 

 Mereka tidak pernah punya definisi itu. Bahkan sebenarnya, mereka berdua tidak pernah membicarakan perasaan masing-masing. Hubungan mereka mengalir begitu saja. (hal. 193)


Judul: Hello

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Sabakgrip Nusantara

Terbit: 22 April 2023

Tebal: 320 hlm


Blurb

Hello
Apakah kamu di sana?
Aku tahu kamu di sana.
Aku tahu kamu
mendengar suaraku.

Hello
Aku tahu kita belum bisa
bicara. Tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk
meneleponmu. Aku hanya hendak bilang, aku tidak akan menyerah.

Aku akan selalu menyayangimu.


Novel ini bercerita tentang seorang gadis cantik bernama Ana, dia berusia 24 tahun. Tapi, Ana bukan gadis biasa, sejak lulus dari kuliahnya di teknik sipil tiga tahun lalu, Ana bekerja sebagai tukang bangunan. Yup, kalian gak salah baca qo, tukang bangunan. Namun, karena kerja kerasnya yang luar biasa dalam kurun waktu tiga tahun Ana sudah mempunyai tempat usahanya sendiri dan beberapa karyawan. Dia juga dipercaya untuk memegang proyek-proyek besar dalam merenovasi rumah. Hingga memenangkan beberapa penghargaan internasional. Bagi Ana, rumah tidak pernah semata-mata tentang bangunan fisiknya. Bukan soal ubin, warna cat, genteng, kusen, dan yang lain. melainkan tentang emosi, perjalanan spiritual, dan jiwa-jiwa yang terlibat di dalam bangunan itu.

Tapi, kisah ini bukan tentang Ana. Melainkan tentang sebuah kisah yang tertinggal puluhan tahun lalu, kisah perempuan bernama Hesty dan laki-laki bernama Tigor, mereka berdua dibesarkan di rumah yang sama dengan latar belakang berbeda. Perbedaan inilah yang akhirnya menyeret banyak permasalahan kompleks diantara keduanya.

Buku ini tuh definisi kebanyakan gula, alias maniiiis banget 😊, tapi kalau cuma baca review ini gak akan kerasa manisnya, kenapa? karena permasalahan, rasa senang dan semua kisah manisnya harus kalian nikmati sendiri. Dari kisah Hesty dan Tigor, aku belajar arti keikhlasan dan pantang menyerah. Aku juga belajar tentang menerima takdir.

Hesty dan Tigor itu siapa? lalu apa hubungan mereka berdua dengan Ana? dan juga apa hubungannya dengan renovasi rumah?

Waktu baca buku ini, aku serasa dibawa ke dalam setiap proses development dari setiap karakternya, pokoknya serasa ikut tumbuh bersama mereka, dari mulai bayi sampai dewasa 😀. Di bab-bab akhir, pas baca sering banget nutup buku ini buat narik nafas karena berasa sesak dan sedih sama ceritanya, udah deg-deg an banget sama endingnya. Tapi sedihnya tuh definisi sedih yang lega.

Jadi, rate dari aku untuk buku ini 4,5/5

Selamat membaca😊

 



Menjalani rutinitas yang itu-itu aja terkadang membuat kita merasa jenuh, bertemu dengan orang yang sama setiap hari, juga melakukan pekerjaan yang sama. Kalau mulai merasa jenuh, mungkin sudah saatnya kita meromantisasi hidup kita. Meromantisasi hidup bisa berarti mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup, menikmati setiap kejadiannya. Dengan meromantisasi hidup bisa membuat kita jatuh cinta dengan kehidupan, mengapa demikian? Karena hal-hal yang menurut kita sederhana dan biasa saja bisa kita pandang sebagai sesuatu yang spesial. Kita ibarat tokoh utama dalam kehidupan kita, meski tidak selalu memiliki jalan cerita yang sempurna, namun tokoh utama mampu membuat jalan cerita menjadi lebih berkesan.
Lalu, hal apa yang seharusnya kita lakukan untuk meromantisasi hidup? berikut 3 cara meromantisasi hidup versiku

1. Mengawali pagi dengan afirmasi positif

Bagiku pagi hari itu bisa menjadi penentu untuk menjalani waktu dalam sehari, maka setiap bangun tidur usahakan untuk mencari afirmasi positif. Caranya bisa dengan berdzikir, membaca buku, atau sekadar mengucap syukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Yang paling penting, usahakan agar tidak tidur kembali setelah sholat subuh.

2. Menikmati setiap moment dengan penuh rasa syukur

Terkadang, sebagian diri kita seringkali merasa bosan, merasa tidak ada sesuatu yang istimewa. Sesekali cobalah lebih peka dengan lingkungan sekitar, boleh jadi banyak sekali moment yang sebetulnya terlewat untuk kita syukuri. Misalnya;  melihat kucing yang lucu, bunga yang sedang bermekaran atau lukisan awan di langit yang terlihat cantik. Meski terdengar biasa, namun semua hal tersebut sangat patut untuk kita syukuri setiap harinya.

3. Menjalani hidup dengan minim keluhan

Mengeluh memang sifat alami pada manusia, tapi bisakah dibayangkan bagaimana jadinya kalau sedikit-sedikit kita mengeluh, wah hidup pasti malah tambah ruwet. Sebagai contoh, udah jauh-jauh perjalanan dari rumah ke tempat kerja eh tiba-tiba ada aja barang penting yang tertinggal, daripada marah-marah dan ngedumel untuk hal yang sebenarnya juga akibat keteledoran kita, lebih baik segera cari solusi, misalnya pesan ojol untuk mengantar barang yang tertinggal tersebut. Pada intinya kalau hanya mengeluh dan marah-marah, selain menghabiskan energi juga tidak membuat masalahmu selesai.

Nah, kira-kira itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk meromantisasi kehidupan

Selamat mencoba 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

ABOUT ME

Riska Naura. Ibu dua anak sekaligus guru yang hobi membaca dan menulis.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Archive

  • ▼  2023 (6)
    • ▼  Oktober 2023 (1)
      • [Review Novel] Si Anak Savana
    • ►  September 2023 (3)
      • Apa yang Dirasakan di Usia 30-an?
      • [Review Drama] Youth Of May (2021)
      • [Review Novel] Sesuk karya Tere Liye
    • ►  Agustus 2023 (2)
      • Review Novel: Hello by Tere Liye
      • 3 Cara Meromantisasi Hidup, Agar Hidupmu Lebih Ber...
  • ►  2022 (6)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (1)
  • ►  2020 (9)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (3)
    • ►  Maret 2020 (4)
  • ►  2019 (111)
    • ►  Desember 2019 (1)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  Agustus 2019 (1)
    • ►  Juli 2019 (8)
    • ►  Juni 2019 (12)
    • ►  Mei 2019 (20)
    • ►  April 2019 (15)
    • ►  Maret 2019 (17)
    • ►  Februari 2019 (18)
    • ►  Januari 2019 (16)
  • ►  2018 (36)
    • ►  Desember 2018 (20)
    • ►  November 2018 (8)
    • ►  Oktober 2018 (2)
    • ►  September 2018 (6)

POPULAR POSTS

  • Review Novel Nona Teh dan Tuan Kopi: Arkais
  • Review Lip Cream Wardah No 17 (Rossy Cheek)
  • Review Novel: Hello by Tere Liye
  • 3 Cara Mendapatkan Ide Untuk Menulis
  • Review Buku: Reclaim your heart (Rebut kembali hatimu)
  • Suka Baca Novel? Yuk Kenali Jenis-Jenis Genre Novel
  • Meneladani Ketulusan Cinta Asma binti Abu Bakar
  • Review Novel: Catatan Harian Menantu Sinting
  • [Review Novel] Si Anak Savana
  • Shirah Shahabiyah: Fathimah binti Muhammad

Categories

  • #30haribercerita 5
  • Artikel Islami 5
  • Ayat Al Qur'an 2
  • blogging 8
  • BPN30dayramadhanchallenge 10
  • buku 27
  • cerita kehamilan 3
  • cerita tentang buku 2
  • Challenge 3
  • cuitanku 2
  • Diary Ummi 15
  • Drama Rumah Tangga 5
  • Estrilook 2
  • Fashion 2
  • Hikmah 3
  • Islami 2
  • Jalan-jalan 1
  • Kecantikan 9
  • kehamilan 1
  • keluarga 5
  • kesehatan 1
  • Kuliner 3
  • Lain-lain 3
  • Lifestyle 2
  • motivasi 1
  • Musik 1
  • nostalgia generasi 90an 1
  • novel 1
  • one day one post 3
  • One Week One Book 4
  • parenting 1
  • Pernikahan 14
  • quotes 1
  • resume 1
  • review buku 14
  • Review Film/Drama 5
  • shirah shahabiyah 7
  • Slice of life 6
  • Social Media 2
  • Tips 10
  • Webtoon 2
  • Zona Akhwat 4

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger

Pengikut

Copyright © Kinsley Theme. Designed by OddThemes