[Review Novel] Bidadari Berbisik (Asma Nadia)

Karya terbaru dari Asma Nadia nih, salah satu dari sekian banyak penulis favorit saya, hampir seluruh bukunya sudah saya baca *info gak penting// intinya kalo ada buku baru karya Mba Asma, saya udah gak ragu lagi deh untuk baca, soalnya sejauh ini belum pernah mengecewakan.
Salah satunya novel yang berjudul Bidadari Berbisik

dokumentasi pribadi


Judul: Bidadari Berbisik
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Republika
Tebal: 301 hal
Tahun terbit: Februari 2020
Harga: 78.000


BLURB


Ning tak hendak menjemput kematian. Ia hanya ingin membuka misteri atas lenyapnya Bidadari Ayuni, adik kembarnya yang pergi ke Jakarta hendak menjemput rezeki. Ayuni bekerja di rumah seorang nyonya kayak demi memenuhi mimpi Ibu menatap Tanah Suci.

Mestinya memberi kabar bukan sesuatu yang sulit. Tapi, detik ia pergi, seolah tabir gelap membungkus sempurna keberadaannya.

Ning cemas. Berbekal info seadanya, ia nekat menyusul. Di tempat yang sama --di rumah di mana Bidadari Ayuni pernah bekerja, Ning justru terjebak antara keinginan untuk menelusuri jejak lenyapnya sang adik dan kejahatan yang bisa mengancam jiwa.

Akankah pertemuan dengan Iman Arif, lelaki yang selalu memandangnya dengan tatapan dalam yang mengandung kesedihan, menyumbang titik terang?

Ning harus betul-betul mengukur keberanian. Sebab, ia tak cuma berhadapan dengan nyonya rumah, tapi dengan kekuasaan yang Mahabesar.

REVIEW


Seperti biasa Asma Nadia selalu mampu menyajikan sebuah cerita yang gak pasaran, salah satunya novel ini, meski tema yang diusung ada kemiripan dengan novel Mba Asma yang berjudul Pesantren Impian (ada misteri-misterinya gitu), namun secara eksekusi jelas beda. Dalam kata pengantar dari penulis, Mba Asma menjelaskan bahwa novel ini hadir karena terinspirasi dari peristiwa nyata di Surabaya yang pernah menjadi headline koran.

Bab-bab awal saya belum ngeh konflik apa yang akan dihadapi si tokoh utama, bahkan sambil membaca dalam hati saya terus bertanya-tanya kapan konflik akan muncul, tapi begitu konfliknya muncul rasanya seperti gak mau berhenti baca novel ini wkwkwk

Makin lama konfliknya makin greget, meski di beberapa bagian saya merasa ada banyak latar belakang dalam tokoh di buku ini jika digali lebih dalam akan tambah seru, misalnya tokoh Iman Arif dan Nyonya Lili. Saya sempat menduga sikapnya Nyonya Lili yang labil sebagai pemilik rumah tempat Ayuni bekerja (kadang baik tapi kalo udah sadis serem banget mirip psikopat) akan digali latar belakangnya mengapa Nyonya Lili mempunyai kepribadian seperti itu. Tapi Mba Asma hanya sedikit saja mengisahkan mengapa Nyonya Lili bersikap jahat kepada para ART nya terutama kepada Ayuni.

Saya juga terkejut saat mendapati ada unsur "horor" dalam novel ini, meski horornya tanda kutip ya nanti takut spoiler hehe... tapi penggambaran dari Mba Asma cukup membuat saya merinding, entahlah atau emang dasar saya aja yang penakut ya xixixi

Mendekati ending tambah dag dig dug donk saya, keren banget deh. Eh tapi pas ending beneran saya jadi kepingin ceritanya lebih panjang lagi, gak puas saya wkwkwk....*pembaca ngelunjak

Novel ini cocok banget untuk usia 15 tahun ke atas. Meski gak dijelaskan genre dari novel ini tapi kisahnya seputar keluarga dan misteri. Misterinya keren sih. Ada romance nya gak novel ini? hampir gak ada sih kalo menurut saya. Nah buat yang lagi bosan ngebucin, rekomen lah baca novel ini 😊

Rate: 4/5 

0 Comments