Jurnal Riska

Dengan membaca, kamu akan mengenal dunia. Dengan menulis, kamu akan dikenal dunia

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us


Pernah gak sih merasakan saat masih usia 20 an santaii banget menjalani hidup kayak ngerasa "masih muda ini", tanpa kita sadari waktu berjalan begitu cepat dan tau-tau udah usia 33 tahun, aku sepuluh tahun yang lalu, tepatnya saat usiaku masih 23 tahun. Masih sibuk-sibuknya sama tugas akhir kuliah dan tentunya belum punya pasangan juga, masih bebas main tanpa ada yang cari xixixi... gak terasa waktu seolah berlari tanpa jeda. Meski kata seorang kawan, usia boleh tua tapi jiwa harus tetap muda, semangat harus tetap membara, aku sepakat qo kan semangat itu emang harus gak mengenal dia tua atau muda.


Lalu, apa sih yang aku rasakan di usia 33 tahun ini?

Aku sempat berpikir, sekelabatan aja sih udah usia segini, kemarin-kemarin usiaku habis untuk apa aja ya? udah ngapain aja? udah cukupkah aku bermanfaat bagi orang lain? dan beragam pertanyaan lainnya yang memenuhi isi kepalaku.

Kadang, ada sedikit rasa sesal ketika aku sadar bahwa banyak sebetulnya waktu yang terbuang sia-sia, banyak waktu habis tanpa aku berani untuk mencoba hal baru. Memang ternyata waktu di dunia itu hanya sekelebatan saja ya Allah...

Tapi, gak setiap waktu qo aku memikirkan hal-hal tersebut, soalnya apa yang udah terjadi ya udah lah ya, toh kita gak bisa memutar ulang waktu yang udah terlewat. Yang bisa kita lakukan adalah fokus memperbaiki apa yang ada saat ini.

Ingin berusaha menjadi lebih baik.

Itulah jawaban kalau aku ditanya apa yang aku rasakan di usia 30-an. Sejatinya, manusia memang fitrahnya memang selalu ingin jadi baik.

Selain itu, aku lebih memerhatikan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh, sebisa mungkin meminimalisir konsumsi gula. Yang masih susah buat dilakuin adalah OLAHRAGA😅

Intinya buat aku pribadi, semoga seiring bertambahnya usia, semoga bisa lebih mendekatkan diri pada Allah dan menjadi pribadi yang nggak neko-neko

Tambah usia, tambah kuat juga hatinya😊


Bisa menamatkan satu judul drama, bagiku merupakan sebuah prestasi 😁.Gimana nggak, terkadang drama yang sedang kutonton berhenti di tengah jalan dan terbengkalai tanpa sempat dilanjutkan. Drama yang kali ini ingin kubahas masih berasal dari Negeri Gingseng alias Korea yang berjudul Youth of May.

Sinopsis

Youth of May merupakan drama romance dengan latar belakang sejarah tepatnya saat peristiwa Gwangju Uprising atau pemberontakan Gwangju yang terjadi di Korea Selatan pada 18 Mei 1980 dan terjadi selama sepuluh hari. Kalau peristiwa Gwangju nya kisah nyata ya, tapi kalau kisah cinta antara tokoh utamanya hanyalah fiksi semata.

Bercerita tentang Hwang Hui Tae, seorang pemuda yang tampan dan jenius, mahasiswa kedokteran yang hampir lulus. Sementara Kim Myung Hee adalah seorang perawat berasal dari keluarga kurang mampu yang sedang berusaha keras agar meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman. Myung Hee memiliki sahabat dekat bernama Lee Su Ryeon seorang mahasiswa sekaligus aktivis yang sering terlibat dalam kegiatan demonstrasi.

Singkat cerita, Myung Hee yang membutuhkan biaya agar bisa berangkat ke Jerman pada akhirnya menerima tawaran Lee Su Ryeon untuk menggantikannya saat kencan buta bersama Hui Tae atas suruhan ayahnya demi kepentingan bisnis. Disinilah Hui Tae jatuh cinta pada Myung Hee.

Perjalanan cinta Hui Tae dan Myung Hee tak selalu berjalan mulus, apalagi ayahnya Hui Tae merupakan pejabat kemanan dan pertahanan pada masa itu dan sering menyiksa para pemberontak, bahkan warga sipil yang tidak bersalah pun turut menjadi korban.

My Review

Kalau mau nonton drama ini harus siap sama endingnya yang membuat hati teriris, sebetulnya ending dari drama ini tuh udah dispill sejak awal episode. Meski udah tau kalau endingnya mengandung bawang tapi aku tetap mantap buat nonton😆

Jujur aku selalu suka dengan drama berlatar tahun 80 an atau 90 an, begitu pun dengan drama ini, nuansa tahun 80 nya sangat terasa. Alurnya juga cepat jadi penasaran terus setiap episodenya. Karena udah tahu drama ini sedih, sejak nonton episode 1 sudah menyiapkan hati biar kuat 😅. Nyatanya baru di dua episode terakhir aku benar-benar menangis.

Satu-satunya yang banyak aku skip saat menonton drama ini adalah saat adegan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara kepada masyarakat sipil, duh benar-benar gak tega lihatnya.

Intinya kalau kamu suka drama berlatar sejarah dan sad ending, wajib banget buat nonton drama ini 😊

Rate: 3,5/5

 

"Tidak ada, anak-anak, itu hanya cerita lama untuk menakut-nakuti kalian. Hari ini, orang tua kalian bahkan punya telepon genggam, internet, teknologi canggih, tidak ada hantu Zaman modern. Semua bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, sepanjang kalian mau belajar setinggi mungkin." (halaman 109)


Judul: Sesuk

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Sabakgrip Nusantara

Tebal: 328 hlm

ISBN: 9786239987886


Blurb

Dia bisa kemana pun dia mau, tidak bisa dikurung. 
Dia bisa pergi kapan pun dia ingin pergi, tidak ada pintu, dinding, yang bisa menahannya.
Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu.
Maka mereka tidak akan mengganggu kita.
Sesuk.
Kamu akan tahu, apa dan kenapa...
Kamu akan tahu, siapa dan mengapa....
Semua kejadian...
Semoga itu belum terlambat.


Sinopsis

Novel sesuk bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja pindah rumah tua di daerah perbukitan, alasan mereka pindah adalah karena sebuah insiden terjadi di rumah lama yang hampir merenggut nyawa salah satu anggota keluarga mereka. Yang disebabkan oleh kelalaian orang tua dalam mengawasi anak.

Keluarga tersebut terdiri dari Ayah yang semula sangat sibuk bekerja. Ibu yang seorang aktris sehingga jarang berada di rumah. Gadis, anak sulung berusia dua belas tahun yang sangat sabar dan ikhlas, malah menurutku sosok Gadis diceritakan menjadi dewasa sebelum waktunya karena harus mengurus dua adiknya laki-lakinya yaitu Bagus berusia enam tahun dan Ragil berusia dua tahun.

Yang membuat buku ini ada sensasi horornya adalah munculnya sosok misterius, kejadian-kejadian seram yang terjadi, baik di rumah maupun di kampung tempat keluarga Gadis tinggal. Sampai klimaksnya adalah ketika Bagus mengatakan bahwa Ayah dan Ibu mereka bukanlah orang tua mereka yang asli. Hingga pada akhirnya muncul seorang psikiater untuk membantu menangani Bagus, pada akhirnya semua kebenaran pun terungkap.

My Review

Bagi pembaca setia karya Tere Liye, pastinya tahu banget kalau genre buku ini sangat berbeda dari buku-buku TL sebelumnya. Saya pribadi, yang belum pernah kecewa saat membaca karya TL sangat menantikan hadirnya buku ini. Meski buku ini tidak seratus persen horor, masih semi horor menurut saya 😄. Tapi kalaupun TL menulis buku horor, sudah pasti akan saya baca, karena pasti akan dikemas dengan cara yang menarik.

Buat yang gak suka genre horor, tenang aja, ini bukan buku horor, kalau menurut informasi dari akun instagramnya TL (@tereliyewriter) buku ini termasuk genre menegangkan. Tapi, emang iya sih waktu baca buku ini suasana tegangnya dapet banget. Dan surprise nya ada bagian yang membuat aku menangis sebagai seorang ibu, rasanya aku pengen peluk tokoh Gadis. Membayangkan Gadis yang dengan sabarnya mengurus kedua adiknya, Gadis yang terlihat kuat dan tidak pernah mau merepotkan orang lain.
"Terlepas dari apakah itu memang harus dilakukan atau tidak, aku sebaiknya meringankan pikiran mereka, meringankan beban pikiran Ibu, aku bisa mengurus adik-adikku." (halaman 106)

Menariknya, buku ini juga banyak plot twist nya. Selain itu rentetan kejadian misterius pada akhirnya dijelaskan secara logis, dan ada sedikit bumbu pengetahuannya.

"Intervensi timeline juga melepaskan anomali hukum fisika, biologi, dan aspek lain di sekitarnya. Membuat hewan ternak mati mendadak, membuat pohon besar berubah warna, air waduk berubah warna, kebun sayur kering, pun burung-burung terbang berjatuhan. Adikmu benar menebaknya, itu anomali elektromagnetik yang terbentuk tiba-tiba di atas sekolah kalian. Burung-burung menabraknya, saraf mereka terpanggang, lantas berjatuhan satu per satu. Mengerikan melihatnya, tapi itu sederhana sekali dari sisi ilmiahnya." (halaman 308)

Buku yang menurut saya tidak hanya cocok dibaca oleh remaja, tapi juga harus dibaca oleh orang tua.

Rate 4/5


Selamat Membaca 😊

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

ABOUT ME

Riska Naura. Ibu dua anak sekaligus guru yang hobi membaca dan menulis.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Archive

  • ▼  2023 (6)
    • ►  Oktober 2023 (1)
    • ▼  September 2023 (3)
      • Apa yang Dirasakan di Usia 30-an?
      • [Review Drama] Youth Of May (2021)
      • [Review Novel] Sesuk karya Tere Liye
    • ►  Agustus 2023 (2)
  • ►  2022 (6)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (1)
  • ►  2020 (9)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (3)
    • ►  Maret 2020 (4)
  • ►  2019 (111)
    • ►  Desember 2019 (1)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  Agustus 2019 (1)
    • ►  Juli 2019 (8)
    • ►  Juni 2019 (12)
    • ►  Mei 2019 (20)
    • ►  April 2019 (15)
    • ►  Maret 2019 (17)
    • ►  Februari 2019 (18)
    • ►  Januari 2019 (16)
  • ►  2018 (36)
    • ►  Desember 2018 (20)
    • ►  November 2018 (8)
    • ►  Oktober 2018 (2)
    • ►  September 2018 (6)

POPULAR POSTS

  • Review Novel Nona Teh dan Tuan Kopi: Arkais
  • Review Lip Cream Wardah No 17 (Rossy Cheek)
  • Review Novel: Hello by Tere Liye
  • 3 Cara Mendapatkan Ide Untuk Menulis
  • Review Buku: Reclaim your heart (Rebut kembali hatimu)
  • Suka Baca Novel? Yuk Kenali Jenis-Jenis Genre Novel
  • Meneladani Ketulusan Cinta Asma binti Abu Bakar
  • Review Novel: Catatan Harian Menantu Sinting
  • [Review Novel] Si Anak Savana
  • Shirah Shahabiyah: Fathimah binti Muhammad

Categories

  • #30haribercerita 5
  • Artikel Islami 5
  • Ayat Al Qur'an 2
  • blogging 8
  • BPN30dayramadhanchallenge 10
  • buku 27
  • cerita kehamilan 3
  • cerita tentang buku 2
  • Challenge 3
  • cuitanku 2
  • Diary Ummi 15
  • Drama Rumah Tangga 5
  • Estrilook 2
  • Fashion 2
  • Hikmah 3
  • Islami 2
  • Jalan-jalan 1
  • Kecantikan 9
  • kehamilan 1
  • keluarga 5
  • kesehatan 1
  • Kuliner 3
  • Lain-lain 3
  • Lifestyle 2
  • motivasi 1
  • Musik 1
  • nostalgia generasi 90an 1
  • novel 1
  • one day one post 3
  • One Week One Book 4
  • parenting 1
  • Pernikahan 14
  • quotes 1
  • resume 1
  • review buku 14
  • Review Film/Drama 5
  • shirah shahabiyah 7
  • Slice of life 6
  • Social Media 2
  • Tips 10
  • Webtoon 2
  • Zona Akhwat 4

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger

Pengikut

Copyright © Kinsley Theme. Designed by OddThemes