Teguran Allah Kepada Nabi Muhammad dalam Al Quran


Sebagai seorang Muslim tentu kita tidak meragukan lagi bahwa kedudukan Nabi Muhammad begitu istimewa di sisi Allah. Apa buktinya? dalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menegaskan keistimewaan dan tingginya kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah.

Namun, keistimewaan dan tingginya kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah tidak mencegah turunnya wahyu yang berisi teguran kepada RasulNya, mengapa begitu? hal tersebut dimaksudkan agar akhlak beliau sebagai manusia pilihan Allah tetap terjaga. Selain itu sebagai bukti yang kuat juga bahwa Al Quran itu bukanlah ciptaan Nabi Muhammad, andaikata Al Quran adalah ciptaan Rasulullah, tentu tidak akan ada ungkapan yang berisi teguran untuk dirinya.

Aisyah r.a pernah berkata, "Seandainya Rasulullah bisa menyembunyikan sedikit saja dari Al Quran, pasti beliau akan menyembunyikan ayat ini." ayat apakah yang dimaksud oleh Aisyah? yaitu ayat yang berisi tentang pembatalan adopsi Zaid bin Haritsah dan perintah untuk menikahi istri yang diceraikan oleh Zaid, yaitu Zainab binti Jahsy. Jikalau bisa sudah tentu Rasulullah akan menyembunyikan ayat ini karena malu dan mengkhawatirkan pandangan orang-orang terutama kaum munafik.

Teguran Allah Kepada Rasulullah dalam Al Quran

Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhan Nya pada pagi hari, sedangkan mereka menghendaki ridha-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun atas perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun atas perbuatanmu, yang menyebabkan kamu termasuk orang yang dzalim (QS. Al An'am: 52)

Ayat diatas berisi teguran Allah kepada Nabi saw. agar tidak berpaling dari kaum lemah dan para budak yang telah mengikuti beliau hanya karena mereka mempunyai kedudukan yang rendah dan karena beliau ingin pembesar Quraisy mau menerima Islam dan beliau lebih condong kepada mereka.

Ketika hendak pergi ke Tabuk dalam sebuah ekspedisi perang, saat itu kondisi masyarakat di Madinah sedang dilanda kekeringan. Pada saat itulah beberapa orang munafik mendatangi Nabi dan meminta izin untuk tidak ikut perang dengan berbagai macam alasan. Karena Nabi memang tidak menginginkan mereka ikut, beliau langsung mengizinkan. Tak disangka , datanglah teguran halus dari Allah swt.

Mudah-mudahan Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak berperang) sebelum jelas bagimu orang yang benar (alasannya) dan sebelum kamu ketahui orang yang berdusta. (QS. At Taubah: 43)

Adapun ayat-ayat pertama yang turun memberi teguran kepada Nabi Muhammad adalah ayat yang berisi tentang pertemuan Ibnu Ummi Maktum dengan Rasulullah. Ia datang menemui Rasulullah kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, bimbinglah aku!"

Saat itu Nabi sedang duduk-duduk bersama seorang pembesar Quraisy yang sangat diharapkan keislamannya. Karena itu beliau mengabaikan Ibnu Ummi Maktum dan melanjutkan perbincangannya dengan pembesar Quraisy itu. Tak lama dari itu turunlah ayat Al Quran surat Abasa ayat 1-11

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu, siapa tahu ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun terhadap orang yang merasa dirinya serba cukup, kamu melayaninya. Padahal, tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), kamu abaikan. Sekali-sekali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. (QS. Abasa: 1-11) 

Ayat-ayat teguran di atas menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah saw. sama sekali tidak menyembunyikan satu huruf pun dari Al Quran.


0 Comments