Selamat berkontemplasi.....
😢
Copas
Dari ibu @EllyRisman
Anda sudah menikah berapa lama?
5? 7? 10? Atau lebih?
Sekarang, perhatikan pasanganmu. Perhatikan baik baik, segala details yang ada di wajahnya. Mulai dari rambutnnya, turun ke mata.. hidung, bibir, dagu.. lehernya.
Sudah mulai terlihat jelas, guratan usia itu. Ya! Ia tidak lagi semuda dulu, ketika ia menikahimu. Namun, guratan garis kebijaksanaan itu, menyatakan dengan tegas.. telah berapa lama ia mendampingi dengan setia, engkau mengharungi hidup.
Dimulai dengan awal2 pernikahan yg tentu saja membuat hati bahagia, menunggu tibanya buah hati pertamamu. Melewati segala serba-serbi menjadi orang tua baru.
Cobaan, rintangan, keberkahan.. satu-demi-satu. Urusan pengasuhan, mertua,saudara, himpitan keuangan, hingga putra ketiga hadir dalam keluarga kecilmu.
Kini, mungkin urusan anak, sudah tidak serepot dulu. Maklumlah, sudah yang kesekian, sudah pakarlah dianggapnya. Rumah juga sudah sering rapihnya.
Kendaraan sudah bertambah..karena anak juga bertambah, jumlahnya jadi 2.
Bisnis mulai lancar, anak mulai besar, orang tua mulai menua dan sakit disana sini.
Setiap tahapan kehidupan membawa tantangan baru.
Ia pun, kini, lebih menjadi sahabat dibanding kekasih. Segala sesuatunya sudah seperti rutinitas abadi. Mulai dari bangun pagi, siapkan sarapan, menyiapkan semuanya agar siap berangkat.. Memastikan tidak ada yg tertinggal, hingga ke penghujung hari.
Menemani anak belajar, murojaah, makan malam, lipat kain, menidurkan anak.dan kitapun tidur. Hingga pagi menjelang, dan rutinitas itu terulang kembali.
Yang agak serius dibicarakan di tahap perkawinan seusia ini : sakit orang tua, sumber rezeki, kemana Si adik jadi masuk TK yang uang masuknya berjuta-juta itu? Kalau iya, darimana uang dicari. Menghitung cicilan apa saja yang sudah lunas, dan apa yang mesti dilunasi.
Kebutuhan kakak yang masuk SMP/SMA, geliat dia menjelang dewasa,dan berharap kelak hidupnya bahagia dunia dan akhirat.. de el el .. de el el...
Daannn, kalaupun ada yang seru yang bisa dibicarakan diantara semua itu, yaa paling seputar teman, politik, agama, dan keadaan negeri saat ini.
Diselangi dengan updetan kabar teman itu dan teman ini. Iya kan?
Coba dibaca lagi 👆🏼. Bukankan ia sudah lebih menjadi sahabat, dibanding kekasih???
🌸🌸🌸
Menjelang 40 kah? Walau masih 5-6 th lagi. Sudah waktunya, introspeksi diri. Jangan lupakan tujuan utama, berkumpul kelak di Jannah-NYA nanti. Bersamanya? atau tidak? Pengennya sih. Tapi, apakah usahanya sudah sepadan?
Usia segini, sudah masuk 'injury time' kalau istilah di persepak bolaan. Banyak yang sudah mulai mengeluh sakit sana, sakit sini. Tidak sedikit, yang ditinggal mati?
Aduhai, berapa lama lagi kah kiranya diizinkan bersama oleh Ilahi? Menikmati semua ini? Anak-anak.. kehidupan, orang tua. Yang pasti, jauh di dalam hati, kita tahu, tidak ada yang abadi. Dan semua ini, sewaktu-waktu bisa berganti. Karena memang, tidak ada warranty ( jaminan ) akan selalu begini.
Lalu, bagaimana kalau ia tiba-tiba pergi?
Bukankah berita kematian berseliweran disana sini? Setiap hari?
Siapkah? Jika ia pergi? Sahabat yang juga kekasih hati? Mendadak, kita sendiri. Semoga tidak ada penyesalan nanti. Sesal karena kurang berbakti, kurang bisa menyenangkan pada hal-hal kecil yg remeh sekali. Kurang berpegangan tangan, memasakkan kesukaan, tertawa bersama, mengelap iler atau kangen sama ngoroknya .. hahaha.
Intinya..
Cherish what you have! Nikmati si dia!
Kita tidak pernah tahu, berapa lama lagi waktu yang kita punya bersamanya, menyentuh jemarinya, kecupan sayang dan manja. Keluarlah dari rutinitas anda, sekali kalii saja.
Anak-anak memang penting. Toh, sudah 24 jam kita dedikasikan pada mereka. Sekarang lihat yang ada disamping, yang walau termakan waktu, ganteng dan cantiknya masih bertahan sampai kini.
Dialah yang Allah pilihkan untukmu. Sebaik baik imam bagimu.
Enjoy while you can..
Tapi jangan lupa janji utamamu...
Beribadahlah yang lajuuuu...
Apalagi menjelang empat puluh.
Sehingga kelak Allah mempersatukanmu.. dilevel Jannah no 1!
Aamiin....🌸🌸🌸
0 Comments