Meneladani Ketulusan Cinta Asma binti Abu Bakar



Bismillah....

Belakangan ini gosip tentang perceraian dikalangan selebriti bak kacang goreng di televisi, pemicunya pun bermacam-macam dari mulai ketidak cocokan sampai hadirnya orang ketiga. Tapi kali ini kita bukan mau bergosip tentang perceraian selebriti A atau B, tapi kita akan mengambil ibrah atau pelajaran dari kisah cinta Asma binti Abu Bakar dengan Az Zubair bin Awwam yang berakhir dengan perceraian
"Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talak" (Abu Dawud, Al Baihaqi, dan Ibn 'Ady)
Asma binti Abu Bakar dan Az Zubair bin Awwam merupakan dua sosok generasi pertama yang menikah dan membuktikan bahwa perceraian pun bisa terjadi di kalangan sahabat. Dalam buku Pengikat Surga, disebutkan bahwa kehadiran Atikah binti Zaid adalah penyebab utama perceraian mereka. Kebayang kan betapa terlukanya hati ‘Asma binti Abu Bakar, seorang istri yang diceraikan karena kehadiran istri lain ðŸ˜­



Pernikahan Asma binti Abu Bakar dan Az Zubair bin Awwam

Az Zubair meminang ‘Asma setelah ia melaksanakan hijrah ke Habasyah. Berberapa hari sebelum Az Zubair berangkat hijrah, ‘Asma memperlihatkan ketertarikannya. Lelaki yang dijuluki Hawari ini pun menyambut ketertarikan ‘Asma dengan jawaban pasti. Beberapa hari setelah pulang dari Habasyah Abu Bakar bertemu Az Zubair di rumah Rasulullah SAW. Di sana ia menawarkan pernikahan dengan putrinya. Az Zubair menjawab pertanyaan Abu Bakar pada hari yang sama dengan mengunjungi rumahnya. Betapa senangnya hati ‘Asma seketika itu. Az Zubair menerima tawaran ayah ‘Asma. Alasan terbesar Az Zubair menikahi ‘Asma adalah karena ketertarikan ‘Asma kepadanya. Saat peristiwa hijrah ke Madinah, ‘Asma sedang hamil tua dan sebentar lagi akan melahirkan. Abdullah bin Zubair pun lahir dan menjadi bayi pertama yang lahir di Madinah. Kelahirannya menempas kedustaan kaum Yahudi akan kutukan bahwa tidak akan ada bayi yang lahir di Madinah setelah peristiwa hijrah.


Kehidupan Rumah Tangga Asma binti Abu Bakar

Tentang pernikahannya, Asma’ bertutur, “Ketika Zubair menikahiku, ia tidak memiliki seorang budak atau harta sedikit pun. Ia hanya memiliki seekor kuda. Maka akulah yang memberi makan kudanya, memelihara dan menanggung biaya perawatannya, menumbuk biji-bijian sebagai bahan makanannya serta menyiapkan air untuk minumannya."

Asma' adalah wanita yang sangat setia dan menjaga perasaan suaminya.
Asma' berkata: "Pernah aku ditawari menaiki unta rombongannya Rasulullah ï·º, ketika itu Rasulullah ï·º melihatku letih memikul kurma di atas kepalaku. Namun aku malu pada Rasulullah, dan aku ingat bahwa suamiku adalah seorang yang pecemburu, maka aku enggan ikut bersama kendaraan Rasulullah. Ini semua aku lakukan untuk mengharap ridha Allah. Aku akan selalu berusaha untuk taat kepada suamiku dan menjaga keridhaan suamiku. ”
Ketika sampai di rumah dia menceritakan kejadian itu pada Zubair.
Zubair menanggapinya, “Demi Allah, keadaanmu membawa kurma di atas kepala lebih memberatkan hatiku daripada kau naik unta bersama beliau.”

Asma' hidup dengan Zubair selama 28 tahun dan menghasilkan keturunan yang faqih, jenius, tangguh, dan berakhlaq mulia, yaitu: Abdullah, ‘Urwah, Mundzir, Muhajir, ‘Ashim, Khadijah, Ummul Hasan dan 'Aisyah.

Siapakah Az Zubair bin Awwam?

Lalu siapakah Az Zubair bin Awwam? Pria yang sangat dicintai oleh Asma :')

Beliau adalah pejuang agama ALLAH, perisai rosululloh, seseorang yang telah dijamin surganya oleh Allah dan Rosul-Nya..

Namun

Di kala Asma' tak lagi muda, hadirlah sesosok wanita baru dalam hidup Zubair.. Sosok wanita yang memalingkan rasa cinta Zubair pada Asma', wanita yang mampu membuat Zubair mengguncang singgasananya ALLAH karena berani menceraikan Asma', wanita itu adalah 'Atiqah Binti Zaid.
Se-spesial apakah 'Atiqah Binti Zaid? Tentu wanita ini bukanlah wanita biasa. Wanita ini adalah wanita yang sangat cantik dan sholihah.
'Atiqah pertama kali dinikahi oleh kakak Asma' sendiri, yakni Abdullah bin Abu Bakr. Dengan kata lain 'Atiqah pernah menjadi kakak ipar Asma, Abdullah bin Abu Bakar pernah berkata, “Atiqah adalah wanita yang gerak-geriknya menggelorakan cinta.”

Mengenal Sosok 'Atiqah

Pada saat menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, 'Atiqah pernah membuat suaminya melupakan ibadah dan jihad fi sabilillah karena terlalu mencintainya. Oleh sebab itu, Abu Bakar meminta Abdullah menceraikan Atikah. Setelah beberapa saat Abdullah dapat melobi ayahnya dan diizinkan untuk rujuk.
Ada sebuah pelajaran berharga juga yang terdapat dalam kisah Abdullah dan Atikah ini. Kisah yang mengajarkan tentang kedudukan cinta kepada Allah dibanding kedudukan cinta kepada pasangan.

Pada sebuah perang, Abdullah bin Abu Bakar syahid di medan jihad. Karena kecintaannya yang besar, ia mewariskan sejumlah harta dan 'Atiqah bersumpah untuk tidak menikah lagi.
Namun, pada saat itu Zaid bin Khatab (salah satu saudara Umar bin Khatab) tertarik kepadanya.
'Atiqah pun dinasehati oleh Umar bin Khatab, “Wahai Atikah, janganlah kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan kepadamu.” Karena nasehat tersebut, Atikah akhirnya menikah dengan Zaid bin Khatab.

Pada perang Uhud, Zaid bin Khatab syahid. Ia menitipkan istrinya kepada Umar bin Khatab. Oleh sebab itu, Atikah menikah dengan Umar bin Khatab setelah kematian Zaid. Pada saat Umar meminangnya, Atikah memberikan syarat Umar tidak boleh melarangnya shalat ke masjid Nabawi. Umar menyanggupinya walaupun ia kurang setuju karena kecantikan Atikah dapat menimbulkan fitnah yang membahayakan. Suatu hari Abu Musa Al Asy’ari pernah memberi sebuah karpet kepada Atikah. Saat karpet tersebut dibawa ke rumah, Umar marah melihat pemberian tersebut. Ia langsung mendatangi Abu Musa dan bertanya, “Apa alasanmu memberikan barang ini kepada istriku?” Umar mengembalikan karpet tersebut sembari berkata, “kami tidak membutuhkannya.” Kecantikan Atikah membuat suami-suaminya amat menjaganya dan menjadi pencemburu.
Pada tahun 23 Hijriyah, Umar bin Khatab syahid karena ditusuk dengan belati oleh Abu Lu’luah, seorang penganut Majusi.
.
Setelah Umar bin Khatab wafat, Atikah dipinang oleh Zubair. Zubair tetap mengizinkan 'Atiqah untuk shalat ke masjid Nabawi. Namun, ia tetap membuntuti Atiqah dari belakang. Tapi tak lama setelah itu, Zubair resmi melarang Atikah pergi ke masjid Nabawi. Zubair memang pencemburu.

Ketika Cinta Zubair Terbagi

Perhatian Zubair kepada Atikah seolah menyiratkan pertanyaan di hati ‘Asma, “Zubair, kau memberikan padaku segalanya. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberikan segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kemu miliki untukku?” (pas ngetik ini ikutan nyeri hati ðŸ˜­ðŸ˜­)

Kecantikan Atikah membuat Zubair harus menjaga istrinya yang satu ini dengan ekstra ketat. Sedangkan ‘Asma yang sejak kecil merupakan perempuan pemberani tentu tidak melahirkan kekhawatiran di hati Zubair. Oleh sebab itu, perhatian Zubair terhadap ‘Asma tidak sebesar perhatiannya terhadap Atikah. Ketidakseimbangan inilah yang menjadi badai dalam pernikahan ‘Asma dan Zubair. Pada suatu siang, sekitar tahun ke 29 Hijriyah, setelah selama 28 tahun Asma mendampinginya, Zubair menceraikan ‘Asma. Entah karena alasan spesifik apa. Kecenderungan Zubair kepada Atikah yang menjadi alasan terbesar perceraian tersebut.
.
Setelah perceraian dengan Zubair, sejarah ‘Asma binti Abu Bakar adalah sejarah perjuangannya bersama putra-putranya. Ia tidak pernah menikah lagi. Keputusan ini karena perkataan ayahnya, “Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita mempunyai suami yang sholih dan dia meninggal, lalu wanita itu tidak menikah setelah itu, mereka akan dipersatukan kembali di surga.” Asma meninggal tujuh belas hari setelah puteranya Abdullah bin Zubair syahid disalib oleh pemimpin zalim bernama Hajjaj. Mereka wafat pada tahun ke 73 Hijriyah. Asma adalah orang terakhir yang meninggal di antara golongan kaum Muhajjirin.”

Allah menakdirkan Asma' berusia 100 tahun. Ia tidak pikun, giginya tidak satupun yang tanggal, pikirannya pun tetap kuat dan prima. Begitu pun keimanannya masih tetap teguh dalam ketakwaan.
Dan saat hembusan nafas terakhirnya, ia masih tetap setia pada mantan suaminya.. :')
Zubair, seorang pria yang menjadi perisai Rosululloh dan dijamin surganya oleh ALLAH..
Asma' tidak menikah lagi dengan siapapun, karena masih ingin dipersatukan kembali dengan Zubair di surga.. :')

💌   ðŸ’Œ   ðŸ’Œ   ðŸ’Œ   ðŸ’Œ   ðŸ’Œ   ðŸ’Œ

Terkadang dinikahi oleh orang yang dicintai selalu menghasilkan tanya, “Cintakah kau kepadaku?” Seperti pertanyaan ‘Asma kepada Zubair yang jawabannya belum dapat ditemukan dalam literatur manapun. Kecantikan dapat menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan dinikahi tapi ketinggian iman merupakan pilihan yang paling menyelamatkan. Di samping kesholihahan dan kecerdasan, ternyata kecantikan merupakan kriteria penting yang membuat lelaki memilih istri, termasuk pada sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Kecemburuan adalah duri dan belenggu dalam pernikahan terutama pada pernikahan poligami. Hal terpenting dari kisah ini, mempertahankan pernikahan lebih sulit daripada meraihnya. ðŸ˜Š

Sumber:
Al Misri, Muhammad. 2006. 35 Shirah Shahabiyah jilid 2. Jakarta: Al Itishom

19 Comments

  1. Ya Allah Asma binti Abu Bakar sabar banget ya, coba di jaman sekarang pasti udah viral di socmed. Duh, miris. Nah, sosok Asma ini lah yang harus kita teladani emang. tapi kalau saya sendiri belum sanggup sih, hiks. Masyaallah.

    BalasHapus
  2. Wah, kisah baru untuk saya Mbak. Ya Allah, kagum ada orang sesabar dan sesetia Asma binti Abu Bakar.

    BalasHapus
  3. MasyaAllah aku ampe berkaca-kaca mbak baca kisah Asma. MasyaAllah sampae sebegitu wafa dan ridhonya dia sama suaminya. Huaaah apakah aku bisa seperti ini? Emang yah kalo udah baca atau denger sirah sahabat nabi seperti ini suka nambah diingatkan lagi kitanya.

    BalasHapus
  4. Subhanallah merinding bacanya, sosok asma yg sangat luar biasa, jaman sekarang masih ada ga yaa yg seperti asma

    BalasHapus
  5. Sediih bacanya. Kecantikan, dapat menjadi pedang bermata dua, antara musibah dan anugerah.

    BalasHapus
  6. Duh...sabar sekali ya...benar-benar perempuan pilihan. Semoga kita bisa meneladani kesabarannya...

    BalasHapus
  7. Asma wanita yang begitu sabar, istri yang shalehah dan kuat. Ah, aku terharu mba sekaligus sedih karena teganya cinta Asma dihianti. Maklum aku paling tidak suka dengan poligami walau tidak dilarang.

    BalasHapus
  8. Mba terima kasih buat cerita nya. Sungguh aku baru tau ada perceraian d kalangan para sohabat nabi dan ini terjadi pada bunda Asma. Ak sampai nangis d tulisan yg mba garis miring kan :'(

    BalasHapus
  9. Kisah yang sangat mengisnpirasi. Dan memang benar, mempertahankan pernikahan lebih berat daripada saat meraihnya.

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah...senang bisa membaca kisah ini. Banyak hikmah dan pelajaran di dalamnya... Terutama bagi kita seorang istri. Semoga Allah menempatkan Asma rahimahumullah di tempat terbaik di sisiNya. Aamiin

    BalasHapus
  11. Asma binti Abu Bakar memang salah satu sosok shahabiyah yang sangat mengagumkan. Membaca kisahnya membuat kita bisa mengambil banyak pelajaran penting.

    BalasHapus
  12. Sabar bnget ya Asma binti Abu Bakar. Sosok yg bs kita teladani. Mksh kisah inspiratifnya mb...bnyk hikmah yg bs kita ambil...

    BalasHapus
  13. Sedih baca cinta segitiga Zubair, Asma dan Atikah. Kok tega udah 28 tahun bersama lalu diceraikan begitu saja... Tegaaaa... Ternyata zaman dahulu pun udah ada kisah cinta yg pelik

    BalasHapus
  14. Iya mbak, mempertahankan apapun yang kita punya memang jauh lebih sulit daripada meraihnya, termasuk pernikahan. Membaca kisah Zibair, Asma dan Atikah juga jadi tahu kalau jaman dulu pun ada lho kisah cinta yang rumit seperti itu. Semoga suamiku ini menikahiku karena Allah, dulu, kini dan nanti Aamiin...

    BalasHapus
  15. Asma wanita yg begitu sabar, wajib diteladani sifatnya oleh wanita zaman sekarang.

    BalasHapus
  16. Masya Allah, betapa besar kecintaan Asma ya Mbak. Merinding bacanya.

    BalasHapus
  17. Suka kisahnya...Asma setia sampai usia 100tahun tidak menikah untuk ke2 kalinya. Salutt

    BalasHapus
  18. Meleleh banget hati ini bacanya....jadi tambah nge fans sama Asma' yang setia dan tangguh

    BalasHapus