tag:blogger.com,1999:blog-461481233681258282024-03-14T18:10:24.567+07:00Jurnal RiskaDengan membaca, kamu akan mengenal dunia. Dengan menulis, kamu akan dikenal duniaRiska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.comBlogger168125tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-2337771344552159182023-10-08T16:18:00.006+07:002023-10-08T16:21:48.703+07:00[Review Novel] Si Anak Savana <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZonnUD07gi4MbW2lld3S1zx9H41Ep8SA7Kh96R_c7o6Mw775ATDu0-6pSwPLRRTABS7lxEFGdHgPjC4-YrvTdcWd-_8FpvFZYIxD5_AF4QAfrYKR1KasC-weujwRGnI6rcduHA9gTIv9uLF1jNPEBILyx6SOocyj41AYFZY-GycD4B6Z74rJvyx2_SUM/s1600/WhatsApp%20Image%202023-10-08%20at%2016.16.48.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZonnUD07gi4MbW2lld3S1zx9H41Ep8SA7Kh96R_c7o6Mw775ATDu0-6pSwPLRRTABS7lxEFGdHgPjC4-YrvTdcWd-_8FpvFZYIxD5_AF4QAfrYKR1KasC-weujwRGnI6rcduHA9gTIv9uLF1jNPEBILyx6SOocyj41AYFZY-GycD4B6Z74rJvyx2_SUM/w300-h400/WhatsApp%20Image%202023-10-08%20at%2016.16.48.jpg" width="300" /></a></div><br /> <p></p><blockquote><p style="text-align: justify;"><i>"Seseorang dihargai, disegani, didengar apa yang dikatakannya, itu lantaran perjalanan hidupnya memang diwarnai keberanian, kegigihan, juga pahit dan getir." (hlm. 150)</i></p></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Judul: Si Anak Savana</p><p style="text-align: justify;">Penulis: Tere Liye</p><p style="text-align: justify;">Penerbit: Sabakgrip Nusantara</p><p style="text-align: justify;">Tebal: 382 hlm</p><p style="text-align: justify;">ISBN: 978-623-97262-2-5</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;"><i>Blurb </i></h2><div><blockquote><p style="line-height: 21.6pt; margin: 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;"><i><span style="color: #111111; font-size: 12.5pt;">Apa
yang mau lihat di savana? Rerumputan? Satu-dua pohon yang meranggas? Atau sapi
dan kuda yang tengah merumput?<o:p></o:p></span></i></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: inherit; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; line-height: 21.6pt; margin: 0cm 0cm 18pt; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><i><span style="color: #111111; font-size: 12.5pt;">Apa yang kau
rasakan ketika di savana? Panas? Udara kering yang membuat dahaga? Atau similir
angin yang membuai?<o:p></o:p></span></i></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: inherit; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; line-height: 21.6pt; margin: 0cm 0cm 18pt; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><i><span style="color: #111111; font-size: 12.5pt;">Kalau kau
tanya aku. Maka aku jawab begini: Aku melihat ketangguhan di savana. Pada
rerumputan yang kering, berwarna cokelat, terinjak. Tapi besok-besok tetap ada,
menghijau kembali saat diguyur hujan.<o:p></o:p></span></i></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: inherit; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; line-height: 21.6pt; margin: 0cm 0cm 18pt; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><i><span style="color: #111111; font-size: 12.5pt;">Kalau kau
tanya aku, aku melihat dan merasakan itu. Adalah masa depanku.<o:p></o:p></span></i></p>
<p style="line-height: 21.6pt; margin: 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;"><i><span style="color: #111111; font-size: 12.5pt;">Karena aku
anak savana.<o:p></o:p></span></i></p><i></i></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Novel Si Anak Savana merupakan buku kedelapan dari serial anak nusantara. Berkisah tentang Ahmad Wanga dan penduduk kampung Dopu. Cerita diawali dengan pencurian sapi milik Loka Nara, konon si pencuri sapi tersebut sangat lihai karena tak meninggalkan jejak sedikit pun. Berbulan-bulan lamanya warga kampung Dopu tidak berhasil menemukan si pencuri sapi tersebut. Ketika menjadi tuan rumah untuk acara pacuan kuda, pencurian itu kembali terjadi.</p><p style="text-align: justify;">Ketua kampung yang pada awalnya selalu menggampangkan masalah, terkena musibah. Seluruh sapi miliknya lenyap tak bersisa. Sekali lagi, pencurinya betul-betul lihai, hilang tanpa jejak. Atau hanya penduduk kampung saja yang tak menyadari sesuatu...</p><p style="text-align: justify;">Selain konflik tentang pencurian sapi, masih banyak kisah-kisah lain tentang warga kampung Dopu yang tak kalah menarik dalam buku ini. Seperti biasa, hal yang paling aku suka saat membaca buku Tere Liye adalah banyaknya nasihat atau petuah yang bisa kita temukan dalam buku ini.</p><blockquote><p style="text-align: justify;"><em><span style="background: white; color: #111111;"><span style="font-family: inherit;">“Panjang sekali pelajaran berkuda kita. Itulah nilainya.
Kalian tidak harus diteriaki, diingatkan, dipanggil untuk melakukan kebaikan,
maka kalian mendapatkan hadiah yang tidak bisa dibayangkan. Demikian pula kalau
kuda yang kalian tunggangi tidak memerlukan gebah, pecut, dan teriakan, maka
kuda itu akan terbang bersama kalian.” (halaman 124)</span></span></em></p></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><u><b>Hal-hal yang menarik dalam buku ini:</b></u></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Ada satu tokoh yang cukup membuatku terharu, yaitu tokoh bernama Sedo. Karakter Sedo meski hanya hidup berdua dengan adiknya, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Tetapi ada satu hal yang patut kita tiru, yaitu senantiasa bekerja keras, bertanggung jawab serta tidak pernah mengeluh atas kehidupan yang dijalaninya. <span style="font-family: inherit;"><b><em><span style="color: #111111; line-height: 107%;">“Kalian tahu kenapa Sedo seperti itu? Tidak
pernah cerita kesusahannya, kekurangannya. Salah satunya karena mamaknya
berpesan agar jangan menyusahkan orang lain. Itulah sebabnya kita tidak pernah
tahu apakah dia dan adiknya punya makanan atau tidak.” (halaman 142)</span></em><i><span style="line-height: 107%;"> </span></i></b></span></li><li style="text-align: justify;">Cerita tentang Wanga yang melanggar peraturan tidak boleh berenang di telaga, membuatku belajar agar bertanggung jawab dan siap dengan segala konsekuensi yang harus kita tanggung. Aku juga salut dengan orang tua Wanga yang tegas menaati hukuman yang telah disepakati. Salah tetap katakan salah terhadap anaknya. <em><span style="background: white; color: #111111; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><b>“Lari dari sebuah kesalahan
tidak lebih baik dari berbuat salah itu sendiri.” (halaman 238)</b></span></span></em></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><span style="background-color: white;">Tentu saja bab 'Seberapa Besar Kasih Sayang Mamak' selalu sukses membuat mataku berkaca-kaca.</span></span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><b><u><br /></u></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><b><u><br /></u></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><b><u>Kutipan favoritku dalam buku ini:</u></b></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="color: #111111;">Banyak sekali rumus di sekitar kita. Ada yang terkait dengan kehidupan kita, ada yang hanya untuk mengasah logika berpikir. (halaman 23)</span></li><li><span style="color: #111111;">Berhentilah kau bilang semua persoalan sederhana, karena kau bukan sedang menyederhanakan persoalan, melainkan menggampangkan permasalahan. Beda sekali antara membuat sederhana dan menggampangkan. Jauh bedanya seperti bumi dan langit. (halaman 43)</span></li><li><span style="color: #111111;">Dalam agama kita bergegas bukan saja boleh, malah dianjurkan. Kita tidak boleh menunda-nunda berbuat kebaikan, harus segera. Meski bergegas. (halaman 78)</span></li><li><span style="color: #111111;">Kadang-kadang, tidak ada kabar itu malah kabar baik. (halaman 102)</span></li><li>Seseorang
dihargai, disegani, didengar apa yang dikatakannya, itu lantaran perjalanan
hidupnya memang diwarnai keberanian, kegigihan, juga pahit dan getir."
(halaman 150)</li><li>Penghargaan yang didapat dengan uang itu menipu. Penghargaan seperti itu akan berakhir ketika uang sudah tidak ada, atau ada orang lain lagi yang punya banyak uang. (halaman 151)</li><li>Tidak berguna mengaji dan sholatmu kalau kau melanggar peraturan karena merasa tidak akan ada yang melihat. Kau lupa apa yang mestinya kau dapat dengan mengaji dan sholat. Kau lupa bahwa Allah pasti melihatmu. (halaman 235)</li><li>Kehilangan seekor sapi tentulah berat. Namun, kehilangan kesempatan memberikan teladan, menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, membuat kehilangan seekor sapi jadi tidak ada apa-apanya. (halaman 237)</li><li>Kita orangtua hanya bisa berusaha dengan sekuat-kuatnya memberi teladan dengan sebaik-baik teladan. Itu saja kewajiban kita. Masalah hasil dari usaha dan teladan itu, kita tidak punya kemampuan untuk menentukannya. (halaman 242)</li></ul></div><p></p><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><b>Pesan moral</b> dalam buku ini adalah mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah kita perbuat, tolong menolong antar teman dan antar tetangga, dan masih banyak lagi..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #111111;">Rate 4,5/5</span></div></div>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-73949852401478807462023-09-22T09:12:00.001+07:002023-09-22T09:12:31.660+07:00Apa yang Dirasakan di Usia 30-an?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq_Tb7Mrc2mlYxxPbv9qSSpfglLd7-8l6ZIbhpzHYfX2WtABocm4SmBnSjGI_tZdGarLtqA4gqDUSPSnKSu8ltHj-Uc7VS6WQ5ECgZ1Vvg2YGRdA135IzgitoNizahLG3ZQ16JMlaJksYchwXPYcFBAt9B1RbOlsbdZHY0Obhh0xuGxb1mEMfYXOfjSoI/s1080/daun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq_Tb7Mrc2mlYxxPbv9qSSpfglLd7-8l6ZIbhpzHYfX2WtABocm4SmBnSjGI_tZdGarLtqA4gqDUSPSnKSu8ltHj-Uc7VS6WQ5ECgZ1Vvg2YGRdA135IzgitoNizahLG3ZQ16JMlaJksYchwXPYcFBAt9B1RbOlsbdZHY0Obhh0xuGxb1mEMfYXOfjSoI/s320/daun.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Pernah gak sih merasakan saat masih usia 20 an santaii banget menjalani hidup kayak ngerasa "masih muda ini", tanpa kita sadari waktu berjalan begitu cepat dan tau-tau udah usia 33 tahun, aku sepuluh tahun yang lalu, tepatnya saat usiaku masih 23 tahun. Masih sibuk-sibuknya sama tugas akhir kuliah dan tentunya belum punya pasangan juga, masih bebas main tanpa ada yang cari xixixi... gak terasa waktu seolah berlari tanpa jeda. Meski kata seorang kawan, usia boleh tua tapi jiwa harus tetap muda, semangat harus tetap membara, aku sepakat qo kan semangat itu emang harus gak mengenal dia tua atau muda.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, apa sih yang aku rasakan di usia 33 tahun ini?</p><p style="text-align: justify;">Aku sempat berpikir, sekelabatan aja sih udah usia segini, kemarin-kemarin usiaku habis untuk apa aja ya? udah ngapain aja? udah cukupkah aku bermanfaat bagi orang lain? dan beragam pertanyaan lainnya yang memenuhi isi kepalaku.</p><p style="text-align: justify;">Kadang, ada sedikit rasa sesal ketika aku sadar bahwa banyak sebetulnya waktu yang terbuang sia-sia, banyak waktu habis tanpa aku berani untuk mencoba hal baru. Memang ternyata waktu di dunia itu hanya sekelebatan saja ya Allah...</p><p style="text-align: justify;">Tapi, gak setiap waktu qo aku memikirkan hal-hal tersebut, soalnya apa yang udah terjadi ya udah lah ya, toh kita gak bisa memutar ulang waktu yang udah terlewat. Yang bisa kita lakukan adalah fokus memperbaiki apa yang ada saat ini.</p><p style="text-align: justify;">Ingin berusaha menjadi lebih baik.</p><p style="text-align: justify;">Itulah jawaban kalau aku ditanya apa yang aku rasakan di usia 30-an. Sejatinya, manusia memang fitrahnya memang selalu ingin jadi baik.</p><p style="text-align: justify;">Selain itu, aku lebih memerhatikan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh, sebisa mungkin meminimalisir konsumsi gula. Yang masih susah buat dilakuin adalah OLAHRAGA😅</p><p style="text-align: justify;">Intinya buat aku pribadi, semoga seiring bertambahnya usia, semoga bisa lebih mendekatkan diri pada Allah dan menjadi pribadi yang nggak neko-neko</p><p style="text-align: justify;">Tambah usia, tambah kuat juga hatinya😊</p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-82021839172921958412023-09-21T11:17:00.001+07:002023-09-21T11:18:01.719+07:00[Review Drama] Youth Of May (2021)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUX0LCTVWWKYirbeihfEEOaBnb5hpYWSebIKtayFtK4qbyxoaQ0VSRpmJY-fEjdf4u2QaG8ZjeoncP_PO89UQsAtJQBNJAmgJ3HiHoJ7BlbPUFlxAnVJ2XTym-1VgrDxkxIyWMq2fc-sv0oWg3zIs02r5sXv5Eq3fiHERZFHK7fcivyregcKQJrWqbkjQ/s1000/47IoiLIfmnkhtZAmzL4HJ9rnvx9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="680" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUX0LCTVWWKYirbeihfEEOaBnb5hpYWSebIKtayFtK4qbyxoaQ0VSRpmJY-fEjdf4u2QaG8ZjeoncP_PO89UQsAtJQBNJAmgJ3HiHoJ7BlbPUFlxAnVJ2XTym-1VgrDxkxIyWMq2fc-sv0oWg3zIs02r5sXv5Eq3fiHERZFHK7fcivyregcKQJrWqbkjQ/s320/47IoiLIfmnkhtZAmzL4HJ9rnvx9.jpg" width="218" /></a></div><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Bisa menamatkan satu judul drama, bagiku merupakan sebuah prestasi 😁.Gimana nggak, terkadang drama yang sedang kutonton berhenti di tengah jalan dan terbengkalai tanpa sempat dilanjutkan. Drama yang kali ini ingin kubahas masih berasal dari Negeri Gingseng alias Korea yang berjudul Youth of May.</p><h2 style="text-align: justify;"><i>Sinopsis</i></h2><div style="text-align: justify;">Youth of May merupakan drama romance dengan latar belakang sejarah tepatnya saat peristiwa Gwangju Uprising atau pemberontakan Gwangju yang terjadi di Korea Selatan pada 18 Mei 1980 dan terjadi selama sepuluh hari. Kalau peristiwa Gwangju nya kisah nyata ya, tapi kalau kisah cinta antara tokoh utamanya hanyalah fiksi semata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bercerita tentang Hwang Hui Tae, seorang pemuda yang tampan dan jenius, mahasiswa kedokteran yang hampir lulus. Sementara Kim Myung Hee adalah seorang perawat berasal dari keluarga kurang mampu yang sedang berusaha keras agar meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman. Myung Hee memiliki sahabat dekat bernama Lee Su Ryeon seorang mahasiswa sekaligus aktivis yang sering terlibat dalam kegiatan demonstrasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita, Myung Hee yang membutuhkan biaya agar bisa berangkat ke Jerman pada akhirnya menerima tawaran Lee Su Ryeon untuk menggantikannya saat kencan buta bersama Hui Tae atas suruhan ayahnya demi kepentingan bisnis. Disinilah Hui Tae jatuh cinta pada Myung Hee.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perjalanan cinta Hui Tae dan Myung Hee tak selalu berjalan mulus, apalagi ayahnya Hui Tae merupakan pejabat kemanan dan pertahanan pada masa itu dan sering menyiksa para pemberontak, bahkan warga sipil yang tidak bersalah pun turut menjadi korban.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><i>My Review</i></h2><div style="text-align: justify;">Kalau mau nonton drama ini harus siap sama endingnya yang membuat hati teriris, sebetulnya ending dari drama ini tuh udah dispill sejak awal episode. Meski udah tau kalau endingnya mengandung bawang tapi aku tetap mantap buat nonton😆</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur aku selalu suka dengan drama berlatar tahun 80 an atau 90 an, begitu pun dengan drama ini, nuansa tahun 80 nya sangat terasa. Alurnya juga cepat jadi penasaran terus setiap episodenya. Karena udah tahu drama ini sedih, sejak nonton episode 1 sudah menyiapkan hati biar kuat 😅. Nyatanya baru di dua episode terakhir aku benar-benar menangis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Satu-satunya yang banyak aku skip saat menonton drama ini adalah saat adegan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara kepada masyarakat sipil, duh benar-benar gak tega lihatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Intinya kalau kamu suka drama berlatar sejarah dan sad ending, wajib banget buat nonton drama ini 😊</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rate: 3,5/5</div>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-2727584001416291392023-09-13T10:08:00.001+07:002023-09-13T10:08:10.520+07:00[Review Novel] Sesuk karya Tere Liye<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcYas3t-ZAHMvNMCP4wZUZGi9BfnQYEHL21INlM8sLvvbWCJq-8DzekOwJAzR6gJnhZHmBTlEVO5fNmHtgeiZ6xgVkUO4Y9RMbpdGX6ttiaMe54dA3pOfDTBH-6Xmt095IynL3QWXHaa81X9uuqHdv4TyZe0YNrjdpHHzFN26CyQLExe_Kk9zlz40Guvk/s1600/WhatsApp%20Image%202023-09-12%20at%2012.49.32.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcYas3t-ZAHMvNMCP4wZUZGi9BfnQYEHL21INlM8sLvvbWCJq-8DzekOwJAzR6gJnhZHmBTlEVO5fNmHtgeiZ6xgVkUO4Y9RMbpdGX6ttiaMe54dA3pOfDTBH-6Xmt095IynL3QWXHaa81X9uuqHdv4TyZe0YNrjdpHHzFN26CyQLExe_Kk9zlz40Guvk/w300-h400/WhatsApp%20Image%202023-09-12%20at%2012.49.32.jpg" width="300" /></a></div><br /><p> </p><blockquote><p style="text-align: justify;"><i><b>"Tidak ada, anak-anak, itu hanya cerita lama untuk menakut-nakuti kalian. Hari ini, orang tua kalian bahkan punya telepon genggam, internet, teknologi canggih, tidak ada hantu Zaman modern. Semua bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, sepanjang kalian mau belajar setinggi mungkin."</b></i> (halaman 109)</p></blockquote><p><br /></p><p>Judul: Sesuk</p><p>Penulis: Tere Liye</p><p>Penerbit: PT Sabakgrip Nusantara</p><p>Tebal: 328 hlm</p><p>ISBN: 9786239987886</p><p><br /></p><h2 style="text-align: left;"><i>Blurb</i></h2><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><i>Dia bisa kemana pun dia mau, tidak bisa dikurung. </i></div><i><div style="text-align: justify;"><i>Dia bisa pergi kapan pun dia ingin pergi, tidak ada pintu, dinding, yang bisa menahannya.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Maka mereka tidak akan mengganggu kita.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Sesuk.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Kamu akan tahu, apa dan kenapa...</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Kamu akan tahu, siapa dan mengapa....</i></div></i></div><div style="text-align: justify;"><i>Semua kejadian...</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Semoga itu belum terlambat.</i></div><div style="text-align: left;"><i><br /></i></div><div style="text-align: left;"><i><br /></i></div><h2 style="text-align: left;"><i>Sinopsis</i></h2><div style="text-align: justify;">Novel sesuk bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja pindah rumah tua di daerah perbukitan, alasan mereka pindah adalah karena sebuah insiden terjadi di rumah lama yang hampir merenggut nyawa salah satu anggota keluarga mereka. Yang disebabkan oleh kelalaian orang tua dalam mengawasi anak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keluarga tersebut terdiri dari Ayah yang semula sangat sibuk bekerja. Ibu yang seorang aktris sehingga jarang berada di rumah. Gadis, anak sulung berusia dua belas tahun yang sangat sabar dan ikhlas, malah menurutku sosok Gadis diceritakan menjadi dewasa sebelum waktunya karena harus mengurus dua adiknya laki-lakinya yaitu Bagus berusia enam tahun dan Ragil berusia dua tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang membuat buku ini ada sensasi horornya adalah munculnya sosok misterius, kejadian-kejadian seram yang terjadi, baik di rumah maupun di kampung tempat keluarga Gadis tinggal. Sampai klimaksnya adalah ketika Bagus mengatakan bahwa Ayah dan Ibu mereka bukanlah orang tua mereka yang asli. Hingga pada akhirnya muncul seorang psikiater untuk membantu menangani Bagus, pada akhirnya semua kebenaran pun terungkap.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><i>My Review</i></h2><div style="text-align: justify;">Bagi pembaca setia karya Tere Liye, pastinya tahu banget kalau genre buku ini sangat berbeda dari buku-buku TL sebelumnya. Saya pribadi, yang belum pernah kecewa saat membaca karya TL sangat menantikan hadirnya buku ini. Meski buku ini tidak seratus persen horor, masih semi horor menurut saya 😄. Tapi kalaupun TL menulis buku horor, sudah pasti akan saya baca, karena pasti akan dikemas dengan cara yang menarik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat yang gak suka genre horor, tenang aja, ini bukan buku horor, kalau menurut informasi dari akun instagramnya TL (@tereliyewriter) buku ini termasuk genre menegangkan. Tapi, emang iya sih waktu baca buku ini suasana tegangnya dapet banget. Dan <i>surprise </i>nya ada bagian yang membuat aku menangis sebagai seorang ibu, rasanya aku pengen peluk tokoh Gadis. Membayangkan Gadis yang dengan sabarnya mengurus kedua adiknya, Gadis yang terlihat kuat dan tidak pernah mau merepotkan orang lain.</div><blockquote><div style="text-align: justify;"><i style="font-weight: bold;">"Terlepas dari apakah itu memang harus dilakukan atau tidak, aku sebaiknya meringankan pikiran mereka, meringankan beban pikiran Ibu, aku bisa mengurus adik-adikku." </i>(halaman 106)</div></blockquote><p style="text-align: justify;">Menariknya, buku ini juga banyak <i>plot twist</i> nya. Selain itu rentetan kejadian misterius pada akhirnya dijelaskan secara logis, dan ada sedikit bumbu pengetahuannya.</p><blockquote><p style="text-align: justify;"><i><b>"Intervensi timeline juga melepaskan anomali hukum fisika, biologi, dan aspek lain di sekitarnya. Membuat hewan ternak mati mendadak, membuat pohon besar berubah warna, air waduk berubah warna, kebun sayur kering, pun burung-burung terbang berjatuhan. Adikmu benar menebaknya, itu anomali elektromagnetik yang terbentuk tiba-tiba di atas sekolah kalian. Burung-burung menabraknya, saraf mereka terpanggang, lantas berjatuhan satu per satu. Mengerikan melihatnya, tapi itu sederhana sekali dari sisi ilmiahnya." </b></i>(halaman 308)</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Buku yang menurut saya tidak hanya cocok dibaca oleh remaja, tapi juga harus dibaca oleh orang tua.</p><p style="text-align: justify;">Rate 4/5</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selamat Membaca 😊</p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-44219191628625603962023-08-26T17:00:00.006+07:002023-09-12T12:45:15.990+07:00Review Novel: Hello by Tere Liye<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUEHWLET5W8hKkUp1kBB5nIyWYIlmtXPlLwJjVPhPbN0tSDMOGnygHOjNH7AwNYkvBRgxJIZ6UC-ccT639wKsajnzKR4rYf-7n-51R-AnJA2G3gN7saDVNF2qRacoPVu8ZC3EGYxi5HfZBgqItwkxWiD7LSHKO4hRjRajj2RwO8v3fy9pwMvnBjfrRC4/s4032/IMG_8618.HEIC" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUEHWLET5W8hKkUp1kBB5nIyWYIlmtXPlLwJjVPhPbN0tSDMOGnygHOjNH7AwNYkvBRgxJIZ6UC-ccT639wKsajnzKR4rYf-7n-51R-AnJA2G3gN7saDVNF2qRacoPVu8ZC3EGYxi5HfZBgqItwkxWiD7LSHKO4hRjRajj2RwO8v3fy9pwMvnBjfrRC4/s320/IMG_8618.HEIC" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>dok. pribadi</i></td></tr></tbody></table><br /> <p></p><blockquote><p> Mereka tidak pernah punya definisi itu. Bahkan sebenarnya, mereka berdua tidak pernah membicarakan perasaan masing-masing. Hubungan mereka mengalir begitu saja. (hal. 193)</p></blockquote><p><br /></p><p>Judul: Hello</p><p>Penulis: Tere Liye</p><p>Penerbit: PT Sabakgrip Nusantara</p><p>Terbit: 22 April 2023</p><p>Tebal: 320 hlm</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"><i>Blurb</i></h3><div><i>Hello</i></div><div><i>Apakah kamu di sana?</i></div><div><i>Aku tahu kamu di sana.</i></div><div><i>Aku tahu kamu</i></div><div><i>mendengar suaraku.</i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Hello</i></div><div><i>Aku tahu kita belum bisa</i></div><div><i>bicara. Tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk</i></div><div><i>meneleponmu. Aku hanya hendak bilang, aku tidak akan menyerah.</i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Aku akan selalu menyayangimu.</i></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Novel ini bercerita tentang seorang gadis cantik bernama Ana, dia berusia 24 tahun. Tapi, Ana bukan gadis biasa, sejak lulus dari kuliahnya di teknik sipil tiga tahun lalu, Ana bekerja sebagai tukang bangunan. Yup, kalian gak salah baca qo, tukang bangunan. Namun, karena kerja kerasnya yang luar biasa dalam kurun waktu tiga tahun Ana sudah mempunyai tempat usahanya sendiri dan beberapa karyawan. Dia juga dipercaya untuk memegang proyek-proyek besar dalam merenovasi rumah. Hingga memenangkan beberapa penghargaan internasional. Bagi Ana, rumah tidak pernah semata-mata tentang bangunan fisiknya. Bukan soal ubin, warna cat, genteng, kusen, dan yang lain. melainkan tentang emosi, perjalanan spiritual, dan jiwa-jiwa yang terlibat di dalam bangunan itu.</div><div><br /></div><div>Tapi, kisah ini bukan tentang Ana. Melainkan tentang sebuah kisah yang tertinggal puluhan tahun lalu, kisah perempuan bernama Hesty dan laki-laki bernama Tigor, mereka berdua dibesarkan di rumah yang sama dengan latar belakang berbeda. Perbedaan inilah yang akhirnya menyeret banyak permasalahan kompleks diantara keduanya.</div><div><br /></div><div>Buku ini tuh definisi kebanyakan gula, alias maniiiis banget 😊, tapi kalau cuma baca review ini gak akan kerasa manisnya, kenapa? karena permasalahan, rasa senang dan semua kisah manisnya harus kalian nikmati sendiri. Dari kisah Hesty dan Tigor, aku belajar arti keikhlasan dan pantang menyerah. Aku juga belajar tentang menerima takdir.</div><div><br /></div><div>Hesty dan Tigor itu siapa? lalu apa hubungan mereka berdua dengan Ana? dan juga apa hubungannya dengan renovasi rumah?</div><div><br /></div><div>Waktu baca buku ini, aku serasa dibawa ke dalam setiap proses development dari setiap karakternya, pokoknya serasa ikut tumbuh bersama mereka, dari mulai bayi sampai dewasa 😀. Di bab-bab akhir, pas baca sering banget nutup buku ini buat narik nafas karena berasa sesak dan sedih sama ceritanya, udah deg-deg an banget sama endingnya. Tapi sedihnya tuh definisi sedih yang lega.</div><div><br /></div><div>Jadi, rate dari aku untuk buku ini 4,5/5</div><div><br /></div><div>Selamat membaca😊</div><p> </p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-79938788700344311672023-08-24T08:58:00.002+07:002023-08-24T08:58:18.553+07:003 Cara Meromantisasi Hidup, Agar Hidupmu Lebih Bermakna<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhmDjFTIJcaJwhTbE7JtT7LfADDftSegtsf_x26hZCgH9AdeXlFqr-ro0-CvTUdGsnbAt0PgY4fU4MtfbUemxm6KQOVOH5LC3KU7scH-zUgZvNMBvDlU_Mq-ohpdZCSVjLRrA2GtmnSNNGAA8yLARaN_HTe7gOC60dkuHGtxPBABDYal0i5C63dIt00ww/s3264/IMG_20230209_153944.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2448" data-original-width="3264" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhmDjFTIJcaJwhTbE7JtT7LfADDftSegtsf_x26hZCgH9AdeXlFqr-ro0-CvTUdGsnbAt0PgY4fU4MtfbUemxm6KQOVOH5LC3KU7scH-zUgZvNMBvDlU_Mq-ohpdZCSVjLRrA2GtmnSNNGAA8yLARaN_HTe7gOC60dkuHGtxPBABDYal0i5C63dIt00ww/w400-h300/IMG_20230209_153944.jpg" width="400" /></a></div><br /><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Menjalani rutinitas yang itu-itu aja terkadang membuat kita merasa jenuh, bertemu dengan orang yang sama setiap hari, juga melakukan pekerjaan yang sama. Kalau mulai merasa jenuh, mungkin sudah saatnya kita meromantisasi hidup kita. Meromantisasi hidup bisa berarti mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup, menikmati setiap kejadiannya. Dengan meromantisasi hidup bisa membuat kita jatuh cinta dengan kehidupan, mengapa demikian? Karena hal-hal yang menurut kita sederhana dan biasa saja bisa kita pandang sebagai sesuatu yang spesial. Kita ibarat tokoh utama dalam kehidupan kita, meski tidak selalu memiliki jalan cerita yang sempurna, namun tokoh utama mampu membuat jalan cerita menjadi lebih berkesan.</div><div style="text-align: justify;">Lalu, hal apa yang seharusnya kita lakukan untuk meromantisasi hidup? berikut 3 cara meromantisasi hidup versiku</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Mengawali pagi dengan afirmasi positif</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagiku pagi hari itu bisa menjadi penentu untuk menjalani waktu dalam sehari, maka setiap bangun tidur usahakan untuk mencari afirmasi positif. Caranya bisa dengan berdzikir, membaca buku, atau sekadar mengucap syukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Yang paling penting, usahakan agar tidak tidur kembali setelah sholat subuh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Menikmati setiap moment dengan penuh rasa syukur</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Terkadang, sebagian diri kita seringkali merasa bosan, merasa tidak ada sesuatu yang istimewa. Sesekali cobalah lebih peka dengan lingkungan sekitar, boleh jadi banyak sekali moment yang sebetulnya terlewat untuk kita syukuri. Misalnya; melihat kucing yang lucu, bunga yang sedang bermekaran atau lukisan awan di langit yang terlihat cantik. Meski terdengar biasa, namun semua hal tersebut sangat patut untuk kita syukuri setiap harinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Menjalani hidup dengan minim keluhan</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Mengeluh memang sifat alami pada manusia, tapi bisakah dibayangkan bagaimana jadinya kalau sedikit-sedikit kita mengeluh, wah hidup pasti malah tambah ruwet. Sebagai contoh, udah jauh-jauh perjalanan dari rumah ke tempat kerja eh tiba-tiba ada aja barang penting yang tertinggal, daripada marah-marah dan ngedumel untuk hal yang sebenarnya juga akibat keteledoran kita, lebih baik segera cari solusi, misalnya pesan ojol untuk mengantar barang yang tertinggal tersebut. Pada intinya kalau hanya mengeluh dan marah-marah, selain menghabiskan energi juga tidak membuat masalahmu selesai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, kira-kira itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk meromantisasi kehidupan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat mencoba </div>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-64809927950669755172022-11-11T17:21:00.005+07:002023-09-13T10:13:42.722+07:00Book Review: Selamat Tinggal by Tere Liye<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1hPVa5UDwCvqaKCqn8urq_94HyH9ARinXPzqQwaOK4_5xbdilE75BrtjxNgaid2eIn18RO4JswanP8Uv9lx2zjjcxn7NAFMWD0ffQKvKVIqb8VSGKvrVbc8SfZ127bcQCucRH-EsUdqB9rVOOwutqVUYVCFgDbRd7XN3Zc0l4X8C_5NsZvZMdNSAS/s1080/WhatsApp%20Image%202022-11-11%20at%2015.49.47.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1hPVa5UDwCvqaKCqn8urq_94HyH9ARinXPzqQwaOK4_5xbdilE75BrtjxNgaid2eIn18RO4JswanP8Uv9lx2zjjcxn7NAFMWD0ffQKvKVIqb8VSGKvrVbc8SfZ127bcQCucRH-EsUdqB9rVOOwutqVUYVCFgDbRd7XN3Zc0l4X8C_5NsZvZMdNSAS/w400-h400/WhatsApp%20Image%202022-11-11%20at%2015.49.47.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p></p><p style="text-align: justify;">Setelah lama gak baca buku fiksi, akhirnya aku kembali memulai petualanganku untuk membaca karya salah satu penulis favoritku yaitu Tere Liye. Buku yang aku baca kali ini berjudul Selamat Tinggal. oiya kalian yang udah pernah baca ada gak yang samaan sama aku, mengira bahwa ini adalah novel romance? kalau iya, selamat kita sama-sama terjebak wkwkwk.... </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sebelum aku berbagi pengalaman membaca novel ini, berikut identitas dan blurb dari buku Selamat Tinggal</p><p style="text-align: center;"><b>Judul: Selamat Tinggal</b></p><p style="text-align: center;"><b>Penulis: Tere Liye</b></p><p style="text-align: center;"><b>Tebal: 360 hal</b></p><p style="text-align: center;"><b>Tahun Terbit: 2020</b></p><p style="text-align: center;"><b>Penerbit: Gramedua Pustaka Utama</b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;">Blurb</h2><p style="text-align: justify;"><i>Kita tidak sempurna. Kita mungkin punya keburukan, melakukan kesalahan, bahkan berbuat jahat, menyakiti orang lain. Tapi beruntunglah yang mau berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaiki, dan menebus kesalahan tersebut.</i></p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p><p style="text-align: justify;"><i>Mari tutup masa lalu yang kelam, mari membuka halaman yang baru. Jangan ragu-ragu. Jangan cemas. Tinggalkanlah kebodohan dan ketidakpedulian. “Selamat Tinggal” suka berbohong, “Selamat Tinggal” kecurangan, “Selamat Tinggal” sifat-sifat buruk lainnya.</i></p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p><p style="text-align: justify;"><i>Karena sejatinya, kita tahu persis apakah kita memang benar-benar bahagia, baik, dan jujur. Sungguh “Selamat Tinggal” kepalsuan hidup.</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selamat membaca novel ini. Dan jika kamu telah tiba di halaman terakhirnya, merasa novel ini menginspirasimu, maka kabarkan kepada teman, kerabat, keluarga lainnya. Semoga inspirasinya menyebar luas.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;">Kisah Sang Penjaga Toko Buku Bajakan</h2><p style="text-align: justify;">Tokoh utama dalam buku ini adalah seorang pemuda bernama Sintong Tinggal, seorang yang dijuluki mahasiswa abadi -karena gak lulus-lulus- yang bekerja menjaga sebuah toko buku milik pamannya. Toko buku tersebut bukan toko buku biasa, melainkan toko buku bajakan.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">"Kata menarik dalam bahasa Melayu, salah satunya 'tinggal'. Kata tersebut bisa bermaksud tinggal menetap atau tinggal pergi. Satu kata memiliki dua arti yang seratus delapan puluh derajat terbalik. Tergantung konteksnya."</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Sintong berasal dari keluarga yang kurang mampu di Desa. Merantau ke kota untuk melanjutkan kuliah, semua biaya kuliah ditanggung oleh paman dan bibinya yang memiliki toko buku bajakan ini. Sebagai balas budinya, Sintong membantu untuk menjaga toko tersebut di luar waktu kuliah.</p><p style="text-align: justify;">Disela kesibukannya menjaga toko buku bajakan milik pamannya, Sintong juga harus berjuang menyelesaikan skripsinya. Enam bulan adalah waktu yang ditetapkan dekan untuk Sintong menyelesaikan skripsinya.</p><p style="text-align: justify;">Sintong bukan tidak bisa menyelesaikan tugas akhirnya, gairah hidupnya hilang sejak patah hati oleh seorang wanita yang bernama Mawar Terang Bintang. Sampai akhirnya ada satu kejadian yang membuat Sintong bangkit untuk menyelesaikan tugas akhirnya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;">Bumbu Asmara Dalam Novel Selamat Tinggal</h2><p style="text-align: justify;">Meski novel ini gak seratus persen romance, tapi bukan Tere Liye namanya jika tak menyelipkan bumbu asmara dalam setiap ceritanya. Sama seperti yang terjadi pada Sintong Tinggal yang patah hati karena ditinggal nikah oleh pujaan hatinya.</p><p style="text-align: justify;">Tapi, novel ini sangat jauh dari kata menye-menye karena cinta. Buku ini lebih ke menekankan bagaimana kita mampu menghargai karya orang lain dengan cara menikmati karya yang orisinil.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Sungguh menyedihkan menyaksikan ketika cinta pertama kita ternyata tertolak, karena orang yang kita cintai, telah memiliki cinta pertamanya lebih dulu</p></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><h2 style="text-align: justify;"> Pelajaran yang Diambil dari Buku Selamat Tinggal</h2><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Kekayaan tidak lantas membuat hidupmu bahagia</li><li style="text-align: justify;">Dalam kasus pembajakan buku, yang paling terdzolimi adalah si penulis. Tapi sayangnya dalam kasus pembajakan justru yang banyak dihujat adalah penulisnya, dibilang gak ikhlas lah berbagi ilmu dan lain sebagainya</li></ol><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;">Selamat Tinggal Buku Bajakan</h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di penghujung tulisan ini saya ingin mengajak pembaca semua untuk sama-sama mengucapkan selamat tinggal karya bajakan, mulailah menghargai karya penulis dengan menikmati buku orisinilnya. Yuk hargai karya-karya penulis</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara umum, karya Tere Liye yang satu ini sangat menarik untuk dibaca. Secara tidak langsung buku ini berisi curhatan sang penulis yang memang beberapa kali karyanya dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.</div><p></p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-12447218421143546462022-09-21T09:22:00.003+07:002022-11-11T12:17:23.073+07:00Bisakah Kita Mengubah Seseorang?<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzhRZphmQO7VzK9iwm0mYi4Y1tkNE-uCcQk8kOdiGHLJFB-aPs4osQB-_EDIdJvv-GKMnu5JCFqUGnTI4bEbpw8qndMKf8Q4V3Uda1z_dEef2ZGbxpl_AA7_3_LRTVq_GidXSUPSdA6-1Lc2fPyGRJcB2YsO1N1qJanWlTCND__XjObiXWJayrp-5T/s2160/1668143757512.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2160" data-original-width="2160" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzhRZphmQO7VzK9iwm0mYi4Y1tkNE-uCcQk8kOdiGHLJFB-aPs4osQB-_EDIdJvv-GKMnu5JCFqUGnTI4bEbpw8qndMKf8Q4V3Uda1z_dEef2ZGbxpl_AA7_3_LRTVq_GidXSUPSdA6-1Lc2fPyGRJcB2YsO1N1qJanWlTCND__XjObiXWJayrp-5T/s320/1668143757512.png" width="320" /></a></div><br /> <p></p><p style="text-align: justify;">Apa kira-kira jawaban yang pas untuk pertanyaan di atas?</p><p style="text-align: justify;">bisakah kita mengubah seseorang menjadi lebih baik? lebih baik versi siapa? bukankah setiap orang punya standar baik yang berbeda-beda?</p><p style="text-align: justify;">Mengapa kita seringkali menuntut seseorang untuk berubah? bisa jadi seseorang sudah berusaha melakukan yang terbaik, hanya saja ada saatnya dia khilaf. Kita juga sering kan khilaf?</p><p style="text-align: justify;">Ketika kita ingin mengubah seseorang yang tadinya malas-malasan, seperti tidak ada motivasi. Kemudian kita <i>push</i> dia supaya bisa semangat, bisa jadi tanpa kita ketahui dia sudah berusaha mati-matian untuk memperjuangkan mimpi dan hidupnya, mungkin dia sedang ingin rehat.</p><p style="text-align: justify;">Ketika kita ingin mengubah apapun dalam hidup, maka aku sadar satu hal bahwa semua berawal dari diri sendiri. Mengapa kita seringkali lebih berfokus dengan hidup orang lain? Mengapa tidak fokus aja dulu sama diri sendiri? Baru juga setengah jalan, sudah merasa yang paling baik -__- padahal merasa paling baik juga tidak baik.</p><p style="text-align: justify;">Setelah melewati banyak momen dan juga kejadian, bertemu dengan banyak 'kepala' dalam satu lingkungan. Rasanya aku semakin sadar bahwa keberagaman memang tidak bisa untuk dihindari, seseorang tidak lantas menjadi lebih buruk dari kita hanya karena kita tidak punya masalah di hal tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Disadari sepenuhnya atau tidak, jangan merasa paling benar sendiri. Karena setiap orang berhak punya prinsipnya masing-masing. Kita tidak bisa memaksa mengubah apapun dalam hidup, satu-satunya yang bisa kita ubah terlebih dahulu untuk menjadi lebih baik adalah; diri kita sendiri.</p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-14845072493417665102022-05-31T20:16:00.000+07:002022-05-31T20:16:09.004+07:00Panjat Sosial<div style="text-align: justify;">Belakangan ini kata panjat sosial atau yang lebih populer dengan sebutan pansos sedang naik daun. Istilah ini menggambarkan bagaimana seseorang ingin menaikkan namanya agar terlihat menonjol dan dikenal oleh masyarakat luas. Biasanya orang yang ingin pansos akan berlomba-lomba menampakkan gawai tercanggih, mobil baru, makanan mewah, jalan-jalan ke luar negeri dan sederet aktivitas lainnya yang tentu aja kaitannya erat dengan materi.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Mereka berlomba-lomba menampilkan <i>framing</i> sempurna dalam instastory. Terlihat gemerlap, penuh canda tawa. Bagaimana pun caranya tak peduli, mereka harus terlihat <i>up to date</i>. Tak peduli jika gaya hidupnya tak sebanding dengan isi dompetnya, harus ngemis-ngemis minta ke orang tua bahkan jika harus pinjam online pun <i>dijabanin</i> demi bisa panjat sosial!</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Tapi, tahukah kalian bahwa tak semua manusia yang ingin panjat sosial selalu memakai jalur materi sebagai jalannya. Ada manusia jenis lainnya yang ternyata memiliki caranya sendiri untuk panjat sosial. Seperti seorang budak, berkulit hitam legam, tak rupawan, yang naik pesat status sosialnya. Siapa sangka, manusia yang hidupnya tak pernah diperhitungkan keberadaannya mampu mempermalukan mantan majikannya, seorang pemuka Quraisy yang dulu sering menyiksanya, Umayyah bin Khalaf, dalam perang Badr.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Status sosialnya semakin naik saat menyandang gelar muazin Rasulullah, dan tentu saja kisah terompahnya yang terkenal sudah ada di Surga saat tubuhnya masih berjalan di bumi; <b>Bilal bin Rabbah</b></div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Ada juga seorang pemuda yang hidup nun jauh di pedalaman. Tak rupawan, dengan kulit belang karena kelainan. Hidupnya sangat sederhana, baktinya kepada ibundanya ditunjukkan dengan menjaga sang bunda yang sedang sakit. Status sosialnya melesat setelah dirinya di-<i>endorse</i> Rasulullah SAW. “Temui lah Uwais, mintakan lah doa dan ampunan untukmu lewat mulutnya. Sesungguhnya doanya selalu dikabulkan.”</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Terkenal lah ia ke seantero jagat Mekkah dan Madinah (juga seantero langit). Hebatnya, ia tetap memilih hidup sederhana, walau Umar bin Khattab tawarkan gelimang harta untuk memuliakannya; <b>Uwais Al Qarni</b></div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Setiap orang pasti berambisi untuk berada pada status sosial tertinggi. Hanya saja ada yang derajat ketinggiannya selesai di bumi. Namun, ada juga yang abadi.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Nah, kalau kamu jenis yang mana kira-kira?</div>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-14282206202283365272022-05-11T22:26:00.005+07:002022-05-11T22:28:28.040+07:00Teguran Allah Kepada Nabi Muhammad dalam Al Quran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiofGuNtTJ88CbvAXjbzcK1OjwP3hC9gybCi6Ph-aLuNq4LH4Uybj--0uXO58fB4fugr0upCYLtFg9jqv3dcuDucuprkMiQZ-kot73Z7abv2-LsGa0LwTMoXBpP_gmEd75ih8kvHB7FONCH_fSSA_arXg7DdVTohDI0KPzVB4rciJE91zjS5530r0aw/s1080/Beige%20Simple%20Quotes%20Instagram%20Post.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiofGuNtTJ88CbvAXjbzcK1OjwP3hC9gybCi6Ph-aLuNq4LH4Uybj--0uXO58fB4fugr0upCYLtFg9jqv3dcuDucuprkMiQZ-kot73Z7abv2-LsGa0LwTMoXBpP_gmEd75ih8kvHB7FONCH_fSSA_arXg7DdVTohDI0KPzVB4rciJE91zjS5530r0aw/w640-h640/Beige%20Simple%20Quotes%20Instagram%20Post.png" width="640" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sebagai seorang Muslim tentu kita tidak meragukan lagi bahwa kedudukan Nabi Muhammad begitu istimewa di sisi Allah. Apa buktinya? dalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang menegaskan keistimewaan dan tingginya kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah.</p><p style="text-align: justify;">Namun, keistimewaan dan tingginya kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah tidak mencegah turunnya wahyu yang berisi teguran kepada RasulNya, mengapa begitu? hal tersebut dimaksudkan agar akhlak beliau sebagai manusia pilihan Allah tetap terjaga. Selain itu sebagai bukti yang kuat juga bahwa Al Quran itu bukanlah ciptaan Nabi Muhammad, andaikata Al Quran adalah ciptaan Rasulullah, tentu tidak akan ada ungkapan yang berisi teguran untuk dirinya.</p><p style="text-align: justify;">Aisyah r.a pernah berkata, <i>"Seandainya Rasulullah bisa menyembunyikan sedikit saja dari Al Quran, pasti beliau akan menyembunyikan ayat ini." </i>ayat apakah yang dimaksud oleh Aisyah? yaitu ayat yang berisi tentang pembatalan adopsi Zaid bin Haritsah dan perintah untuk menikahi istri yang diceraikan oleh Zaid, yaitu Zainab binti Jahsy. Jikalau bisa sudah tentu Rasulullah akan menyembunyikan ayat ini karena malu dan mengkhawatirkan pandangan orang-orang terutama kaum munafik.</p><h3 style="text-align: justify;">Teguran Allah Kepada Rasulullah dalam Al Quran</h3><div style="text-align: justify;"><div><span style="color: #b45f06;"><i>Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhan Nya pada pagi hari, sedangkan mereka menghendaki ridha-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun atas perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun atas perbuatanmu, yang menyebabkan kamu termasuk orang yang dzalim (QS. Al An'am: 52)</i></span></div></div><p></p><p style="text-align: justify;">Ayat diatas berisi teguran Allah kepada Nabi saw. agar tidak berpaling dari kaum lemah dan para budak yang telah mengikuti beliau hanya karena mereka mempunyai kedudukan yang rendah dan karena beliau ingin pembesar Quraisy mau menerima Islam dan beliau lebih condong kepada mereka.</p><p style="text-align: justify;">Ketika hendak pergi ke Tabuk dalam sebuah ekspedisi perang, saat itu kondisi masyarakat di Madinah sedang dilanda kekeringan. Pada saat itulah beberapa orang munafik mendatangi Nabi dan meminta izin untuk tidak ikut perang dengan berbagai macam alasan. Karena Nabi memang tidak menginginkan mereka ikut, beliau langsung mengizinkan. Tak disangka , datanglah teguran halus dari Allah swt.</p><p style="text-align: justify;"></p><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #b45f06;">Mudah-mudahan Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak berperang) sebelum jelas bagimu orang yang benar (alasannya) dan sebelum kamu ketahui orang yang berdusta. (QS. At Taubah: 43)</span></i></div><p></p><p></p><p style="text-align: justify;">Adapun ayat-ayat pertama yang turun memberi teguran kepada Nabi Muhammad adalah ayat yang berisi tentang pertemuan Ibnu Ummi Maktum dengan Rasulullah. Ia datang menemui Rasulullah kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, bimbinglah aku!"</p><p style="text-align: justify;">Saat itu Nabi sedang duduk-duduk bersama seorang pembesar Quraisy yang sangat diharapkan keislamannya. Karena itu beliau mengabaikan Ibnu Ummi Maktum dan melanjutkan perbincangannya dengan pembesar Quraisy itu. Tak lama dari itu turunlah ayat Al Quran surat Abasa ayat 1-11</p><p style="text-align: justify;"></p><div><blockquote style="text-align: justify;"><i><span style="color: #bf9000;">Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu, siapa tahu ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun terhadap orang yang merasa dirinya serba cukup, kamu melayaninya. Padahal, tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), kamu abaikan. Sekali-sekali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. (QS. Abasa: 1-11) </span></i></blockquote></div><p></p><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;">Ayat-ayat teguran di atas menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah saw. sama sekali tidak menyembunyikan satu huruf pun dari Al Quran.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-13209875737748451282022-03-03T20:53:00.003+07:002022-03-03T21:04:25.956+07:00Belajar dari Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjMyiBj8MA3oIWXQ0Bp2D4v8W9E4mhW4iVOyD5ItVlVQ3AqyIthzGaYns6Ijd9ixdJ0nIkqlfazbjyxuLWOjIv9pykBuWBSTT5D88bWKDWA0RYIRAmEE2CcXl-xvFxF8x54comJoZU6wb-0p9zaPRRKnvUb9JXCwQRIE0mFZuDE29Ai9Al8wXKY5xDJ=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjMyiBj8MA3oIWXQ0Bp2D4v8W9E4mhW4iVOyD5ItVlVQ3AqyIthzGaYns6Ijd9ixdJ0nIkqlfazbjyxuLWOjIv9pykBuWBSTT5D88bWKDWA0RYIRAmEE2CcXl-xvFxF8x54comJoZU6wb-0p9zaPRRKnvUb9JXCwQRIE0mFZuDE29Ai9Al8wXKY5xDJ=s320" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Salah satu kisah yang terdapat dalam surat Al Kahfi yaitu Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa. Sebagian tentu sudah tak asing lagi dengan kisah tersebut, namun tak ada salahnya kutulis kembali kisah tersebut agar sama-sama kita bisa memetik hikmah</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><h4 style="text-align: justify;">Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa</h4><p style="text-align: justify;">Saat Nabi Musa ceramah di hadapan Bani Israil, mereka bertanya tentang siapa yang paling cerdas, kemudian Nabi Musa menjawab "aku". Kemudian Allah menjawab bahwa sesungguhnya ada yang lebih cerdas dibandingkan Nabi Musa. Dia adalah Nabi Khidir.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ketika Allah menakdirkan Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir, Nabi Musa meminta untuk mengangkatnya menjadi murid. Pada awalnya, Nabi Khidir sempat menolak karena merasa Nabi Musa tidak akan sanggup. Namun setelah Nabi Musa berusaha meyakinkan, pada akhirnya Nabi Khidir setuju dengan syarat Nabi Musa tidak boleh banyak bertanya atau protes sampai nanti waktu penjelasan tiba. Nabi Musa pun menyanggupi.</p><p style="text-align: justify;">Mereka kemudian melanjutkan perjalanan.</p><p style="text-align: justify;">Faktanya, ada tiga kejadian yang membuat Nabi Musa tidak bisa menahan diri untuk tidak protes, yaitu:</p><p style="text-align: justify;">Kejadian I, saat Nabi Khidir melubangi perahu yang mereka tumpangi.</p><p style="text-align: justify;">Kejadian II, saat Nabi Khidir membunuh pemuda yang mereka temui padahal pemuda tersebut tidak melakukan apa-apa.</p><p style="text-align: justify;">Kejadian III, saat Nabi Khidir tiba-tiba memperbaiki rumah yang hampir roboh ketika mereka sampai di suatu negeri tanpa meminta imbalan padahal kondisi mereka berdua saat itu sedang kelaparan.</p><p style="text-align: justify;">Setelah tiga kali kejadian dan Nabi Musa selalu protes padahal sudah berjanji tidak akan melakukannya, Nabi Khidir pun berkata bahwa disitulan perpisahan mereka berdua.</p><p style="text-align: justify;">Nabi Khidir pun menjelaskan tiga kejadian yang mengundang tanya Nabi Musa.</p><p style="text-align: justify;">Kejadian I, perahu yang dilubangi adalah milik orang miskin. Nabi Khidir bermaksud ingin menyelamatkannya dari raja yang sangat senang merampas perahu yang masih bagus, termasuk merampas hartanya juga. Sehingga kalau perahu orang miskin tersebut dalam kondisi rusak, hal tersebut tidak akan menjadi perhatian.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kejadian II, mengapa membunuh pemuda yang tidak bersalah? jawabannya adalah karena orang tuanya mukmin sedangkan dia kafir, khawatir kalau pemuda tersebut akan memengaruhi orang tuanya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kejadian III, mengapa memperbaiki dinding yang hampir roboh, karena ia milik anak yatim yang di bawahnya tersimpan harta, ayahnya merupakan seorang yang sholeh. Harta tersebut untuk mereka berdua.</p><p style="text-align: justify;">Semua yang Nabi Khidir lakukan merupakan petunjuk dari Allah</p><p style="text-align: justify;">Hikmah dari kisah tersebut adalah:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Dalam menuntut ilmu butuh kesabaran</li><li style="text-align: justify;">Adab murid ke guru, tidak buru-buru membantah sampai guru selesai memberikan penjelasan</li><li style="text-align: justify;">Kesalihan orang tua berdampak positif ke anak, salah satunya berupa penjagaan Allah ke anak</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-71931277876985953842022-02-13T09:58:00.000+07:002022-02-13T09:58:51.244+07:00Ayat-ayat Dalam Surat Al Ahzab yang Wajib Kamu Ketahui <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-lMtJ7AxrFrM/Yghz6BVHw7I/AAAAAAAAH8s/lqSALnyW3Dwe-P5lirqz2GvLpOztF7s9wCNcBGAsYHQ/s1600/1644721124352499-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-lMtJ7AxrFrM/Yghz6BVHw7I/AAAAAAAAH8s/lqSALnyW3Dwe-P5lirqz2GvLpOztF7s9wCNcBGAsYHQ/s1600/1644721124352499-0.png" width="400">
</a>
</div>Kemarin, aku tidak sengaja membuka-buka buku catatanku dan menemukan kembali catatan lama. Rasanya sangat sayang jika tak kuabadikan disini. <div><br></div><div>Pembahasannya sederhana saja, berupa hal-hal penting yang terdapat dalam surat Al Ahzab. </div><div><br></div><div>Ini dia kandungan isi yang terdapat dalam salah satu surat yang ada di juz 22</div><div><br></div><div>1. Ayat 22</div><div>Bercerita tentang Istri-istri Rasulullah yang menginginkan nafkah lebih karena Rasulullah dikenal zuhud (hanya mengambil sesuai keperluan, sisanya untuk infaq) </div><div><br></div><div>2. Ayat 32</div><div>Ayat ini tidak hanya untuk istri Nabi, melainkan juga pengingat kita sebagai Muslimah. </div><div><br></div><div>Etika seorang Muslimah: Bertaqwa, jangan melemah lembutkan suara saat berbicara, tetaplaj di rumah jika tidak ada keperluan mendesak. </div><div><br></div><div>3. Ayat 37</div><div>Kisah poligami Rasulullah dengan Zainab (yang notabene masih kerabat dekat) memiliki hikmah ingin menghapus tradisi jahiliyah saat itu yang tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat (Zainab merupakan mantan istri anak angkat Rasulullah yang bernama Zaid bin Haritsah) </div><div><br></div><div>4. Ayat 53</div><div>Tentang adab masuk rumah Rasulullah. Korelasinya dengan zaman sekarang adalah adab untuk bertamu (sebagai tamu harus peka dengan kondisi tuan rumah) </div><div><br></div><div>5. Ayat 59</div><div>Tentang kewajiban Muslimah untuk menutup aurat. </div><div><br></div>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-74324330171321978652020-10-02T06:21:00.002+07:002020-10-02T06:21:41.228+07:00Akhirnya Nonton K-Drama Lagi<p style="text-align: justify;"> "Semua akan nge-drakor pada waktunya"... Xixixi kayaknya ada betulnya juga ungkapan itu, entah darimana asal muasalnya, yang pasti saya sedang mengalaminya. Sejujurnya saya bukan penggila drakor tapi untuk pilihan hiburan bolehlah, asal jalan ceritanya bagus dan saya suka pasti saya tonton. Cuma saya bukan tipe orang yang bisa cepat kalau nonton, paling satu hari paling banyak 2 episode aja itupun kalau luang, maklum lah ya emak-emak yang masih punya bayik jadi cuma bisa nonton saat bayik udah bobo pules hehe</p><span><a name='more'></a></span><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Terakhir drama korea yang saya tonton itu berjudul The World of the Married yang tayang bertepatan saat bulan Ramadan kemarin, saya suka alur ceritanya karena mudah untuk diikuti meski sangat menguras emosi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sekarang drama korea yang sedang saya tonton adalah Crush Landing on You tapi baru nonton 2 episode dan masih suka-suka aja sama alur ceritanya, entah ya kalau nanti di tengah-tengah episode saya jenuh atau bosan ya udah saya tinggalkan aja xixixi...</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Pada intinya saya juga suka nonton drama korea tapi ya masih dibatas waktu juga, jangan sampai lalai dan meninggalkan kewajiban. Karena segala sesuatu yang berlebihan emang jatuhhya gak baik juga kan 😊</p>Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-134154316087334712020-05-23T14:33:00.003+07:002023-09-13T10:14:14.227+07:00[Review Novel ] Si Anak Badai (Tere Liye)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Iy9nT3ll5kg/XsjRoPTxVKI/AAAAAAAABB0/NqfhhVyLidA1xJV8sAx9s0CxQGZC94VqQCLcBGAsYHQ/s1600/20200523_143034_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Iy9nT3ll5kg/XsjRoPTxVKI/AAAAAAAABB0/NqfhhVyLidA1xJV8sAx9s0CxQGZC94VqQCLcBGAsYHQ/s320/20200523_143034_0000.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru saja menamatkan salah satu serial favorit saya yaitu Si Anak Badai yang termasuk bagian dari Serial Anak Nusantara karya penulis paling produktif Tere Liye. Serial ini merupakan bacaan yang target pembacanya mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Saya sendiri mengapa menjadikan serial ini sebagai bacaan favorit? Karena saya merasa bisa bernostalgia dengan masa kecil dimana belum mengenal gadget. Melalui serial ini kita seperti diajak menyelami kesederhanaan hidup anak-anak yang tetap ceria meski tanpa teknologi yang canggih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Anak Badai merupakan buku ke 6 dari Serial Anak Nusantara. Berbeda dengan ke 5 buku sebelumnya yang ceritanya saling berkaitan dan berkisah tentang keluarga Mamak Nurmas dan anak-anaknya yaitu Burlian, Pukat, Eliana, dan Amelia. Buku ke 6 ini gak ada kaitannya dengan keluarga Mamak Nurmas, ceritanya berdiri sendiri yaitu menceritakan tentang sebuah keluarga yang tinggal di sebuah muara bernama Manowa</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Blurb:<br />
Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah<br />
Buku ini tentang Si Anak Badai yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka, hari-hari penuh keceriaan dan petualangan seru</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dalam novel Si Anak Badai kali ini muncul dengan tokoh baru yaitu Zaenal yang akrab disapa Za, kelas 6 SD. Za memiliki 2 orang adik, Fatahillah dan Thiyah. Mereka tinggal di kampung Manowa. Disana seluruh rumah warga berada di atas air. Kokoh berdiri dengan tiang-tiang yang tertanam di dasar muara. Bukan hanya rumah, masjid dan sekolah mereka juga berada di atas air. Sebagai penghubung dari satu rumah ke rumah lainnya ada sebuah jembatan yang terbuat dari papan ulin. Penduduk setempat juga memiliki perahu kecil untuk bepergian. Namun kampung yang tadinya damai berubah menjadi tidak tenteram sejak kedatangan Pak Alex atau kerap disapa 'bajak laut; oleh geng Si Anak Badai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kampung Manowa terancam digusur, utusan gubernur mengatakan bahwa akan dibangun sebuah pelabuhan besar di kampung Manowa. Jelas saja wacana tersebut ditolak mentah-mentah oleh seluruh penduduk Manowa, mereka tidak rela jika rumah yang sudah dihuni bertahun-tahun harus mereka tinggalkan begitu saja. Saat itulah Zaenal bersama gengnya 'Si Anak Badai' mulai beraksi untuk menyelamatkan kampung mereka. Segala cara mereka lakukan untuk menggagalkan pembangunan pelabuhan tersebut. Berhasilkah mereka mengatasinya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Review</h2>
<div style="text-align: justify;">
Geng Si Anak Badai menceritakan tentang Za bersama ketiga kawannya yaitu Malim, Awang dan Ode. Cerita dalam novel ini mengalir begitu saja. Penggambaran kampung Manowa juga sangat detail digambarkan membuat pembaca seolah-olah ada di tempat tersebut. Dibanding 5 buku sebelumnya saya paling cepat menamatkan serial yang ini, entah karena konfliknya berjalan dengan alur yang cepat atau karena keseruan ceritanya. Yang pasti novel ini sangat mengaduk emosi dari mulai lucu, kocak, tegang, menggemaskan hingga sedih. Namun nuansa kocaknya memang lebih terasa dalam serial ke 6 ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu kesamaan yang saya temukan dari seluruh novel Serial Anak Nusantara ini, yaitu adanya bab 'Seberapa Besar Kasih Sayang Mamak' yang pasti isinya membuat mata berkaca-kaca dan selalu menjadi part yang paling saya sukai. Bisa dibilang bab ini menjadi ciri khas dalam serial ini, yang membedakannya yaitu jika buku ke 1 sampai 4 Mamaknya adalah Nurmas, buku ke 5 Mamaknya adalah Qaf, di buku ke 6 ini Mamaknya dalah Fatma. Mamak dari Za, Fat, dan Thiyyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam serial Si Anak Nusantara ini, selain berisi pesan tentang keluarga, persahabatan, juga selalu menekankan pesan betapa pentingnya pendidikan. Tentang betapa pentingnya sekolah apapun latar belakang dan kesulitan yang menghimpit hidupmu</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Ada banyak penyebab kenapa tangkapan ikan mereka berbeda. Jika yang satu punya alat lebih baik, pengalaman lebih banyak, keterampilan lebih tinggi, kemungkinan besar dia mendapatkan tangkapan lebih banyak. Itulah kenapa kalian harus sekolah, agar kalian tahu banyak hal, memiliki ilmu pengetahuan. (halaman 62)<br />
“Tapi itu betul. Mau jadi apa pun kita, sekolah tetap penting. Jadi pedagang juga butuh sekolah.” (halaman 189)</blockquote>
<h2 style="text-align: left;">
Pesan Moral dari novel ini adalah</h2>
<br />
<b>Tentang ilmu yang kita miliki di dunia ini belum seberapa dengan ilmu milik Allah</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
“Banyak hal di dunia ini yang kita tidak tahu jawaban pastinya. Mengapa shalat Magrib tiga rakaat, sementara shalat Subuh dua rakaat. Mengapa ikan bisa berenang, sementara burung bisa terbang. Mengapa tidak dibalik saja. Ikan-ikan beterbangan di angkasa, sementara burung menyelam di dalam air.” … Ilmu milik Allah sangat luas. Bayangkan kalian mencelupkan telunjuk di laut, kalian angkat telunjuk itu, maka air yang menempel di telunjuk kalian itulah ilmu yang dianugerahkan Allah kepada kita. Selebihnya, air lautan yang tak terhingga banyaknya, itulah ilmu Allah. Ada yang kita tahu, ada juga yang kita tidak tahu. Kalau kalian terus menanyakannya, itu akan jadi rumit sekali. (halaman 58).</blockquote>
<b>Tentang cinta, kasih sayang dan pengorbanan Mamak </b><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Kau boleh jadi benar, Fat, tumis kangkung ini memang hambar. Tapi rasa hambar itu bisa tetap lezat kalau kalian tahu besarnya perjuangan Mamak menyiapkan tumis kangkung dan tempe goreng ini" (halaman 122)</blockquote>
<b>Tentang belajar dari kesalahan dan memaafkan</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
“Kita tidak boleh terus marah atas kesalahan orang lain. Tidak boleh membahas-bahasnya lagi. Setiap orang melakukan kesalahan, Fat. Yang membedakan orang yang melakukan kesalahan itu adalah ada yang belajar dari kesalahannya, ada juga yang tidak mengambil pelajaran apa-apa dari kesalahannya itu. – nasehat Bapak kepada Fatah. (halaman 72). </blockquote>
<b>Tentang kejahatan yang tidak selalu harus dibalas dengan kejahatan </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tidak selalu api dilawan dengan api. Kadangkala, cara terbaiknya justru dilawan dengan cara lemah lembut.” (halaman 300)</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulannya, Si Anak Badai, novel yang sarat dengan pesan moral, sangat mendidik dan menarik untuk dibaca oleh semua kalangan. Gak sabar rasanya menungu cerita lainnya dari serial ini </div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-2545853776238263272020-04-07T10:27:00.001+07:002020-04-07T10:27:28.136+07:00Cerita Kehamilanku: 3 Hal Yang Membuat Bahagia Saat Hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-N7-34tNEMqc/Xovy5NCFQoI/AAAAAAAABAc/TsC2NwOQtmAZPa8PUIj_N7vcBgBxdsFUACLcBGAsYHQ/s1600/Cerita%2BKehamilanku_%2BGak%2BSadar%2BKalo%2BUdah%2BHamil%2B%25281%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-N7-34tNEMqc/Xovy5NCFQoI/AAAAAAAABAc/TsC2NwOQtmAZPa8PUIj_N7vcBgBxdsFUACLcBGAsYHQ/s320/Cerita%2BKehamilanku_%2BGak%2BSadar%2BKalo%2BUdah%2BHamil%2B%25281%2529.png" width="320" /></a></div>
<br />
Alhamdulillah masih menjalani masa-masa kehamilan trimester kedua, dimana banyak yang bilang kalo hamil pada fase ini merupakan fase yang paling enak. Kenapa tuh? Ya soalnya janin sudah lumayan kuat gak serentan waktu trimester pertama, udah gitu biasanya masa-masa ngidam yang meliputi pusing, mual dan muntah juga sudah terlewati<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Di kehamilan saya yang kedua ini, saya mencoba menikmatinya dan lebih santai menjalaninya meski saat trimester awal sempat juga merasakan mual dan muntah. Intinya di kehamilan kedua ini lebih bisa berdamai dengan diri sendiri dan mencoba untuk membaca sinyal dari tubuh. Jangan maksa kerja kalo emang butuh istirahat<br />
<br />
Nah, di masa-masa trimester kedua ini saya mencoba merangkum kembali hal-hal yang membuat saya bahagia sebagai wanita hamil. Biar lebih bersyukur aja dan gak banyak ngeluh.<br />
<br />
Berikut 3 hal yang membuat saya bahagia saat hamil<br />
<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Merasakan kepercayaan Allah kepada saya</b></li>
</ul>
Saya yang awalnya menolak takdir untuk hamil lagi hehe, perlahan-lahan mulai bisa menerimanya. Alasan saya menolak kenyataan kalo saya hamil adalah perasaan gak percaya diri yang ada dalam diri saya. Perasaan cemas kalau saya tidak mampu menjaga amanahNya. Tapi pada akhirnya saya sadar kalau Allah sudah berkehendak, maka Allah pasti yakin kalau saya memang mampu, jadi bismillah aja<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Banyak dapat perhatian</b></li>
</ul>
<div>
Nah ngaku deh kalo ini siapa sih yang gak seneng hehe, beneran deh salah satu hal yang membuat saya bahagia jadi bumil adalah banyak yang perhatian, entah itu di rumah atau di tempat kerja. Pernah nih ya waktu saya mau jajan di kantin sekolah yang kebetulan waktu itu bertepatan dengan jam istirahat anak-anak, kebayang kan suasana kantin kayak apa. Rame banget. Saya pun pasrah aja deh sambil nunggu giliran. Tiba-tiba seorang murid datang menghampiri saya <i>"Usth, mau cepet gak, sini saya yang beliin"</i> akhirnya saya serahkan uang saya ke murid saya tersebut. Ealah...ternyata dia langsung teriak ke pedagangnya <i>"Pak, duluin donk nih buat ibu hamil"</i> xixixi saya jujur waktu itu malu banget soalnya reflek langsung nengok ke saya semua 😁 </div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Berat badan yang meningkat</b></li>
</ul>
Saat kebanyakan orang takut melihat angka timbangan yang semakin bergerak ke kanan, justru saya sebaliknya berharap banget hehe... Nah di masa-masa kehamilan gini yang buat saya mudah menaikkan angka timbangan. Walau pelan tapi pasti xixixi, beda banget sama waktu gak hamil, mau makan sebanyak apa pun timbangan segitu-segitu aja, ya bukannya gak bersyukur sih, namanya juga manusia pengen ada perubahan gitu 😂</div>
<br />
<br />
<br />
Intinya saya mencoba untuk terus bersyukur dengan keadaan apapun yang Allah kasih. Karena ingat aja janjiNya, siapa yang bersyukur maka akan ditambah nikmatNya 😇<br />
<br /></div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-89826650811820863902020-04-01T09:13:00.001+07:002023-09-13T10:14:41.257+07:00Pembeli Buku Original, Selamat Kamu Keren dan Intelek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Masih dalam suasana #dirumah aja</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang hobi baca buku?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo iya kita samaan donk, xixixi... Sebagai pencinta buku dan hobi mengoleksinya emang perlu budget yang lumayan, tau sendiri kan harga buku yang original itu lumayan mahal. Tapi kalo saya entah kenapa ada kepuasan tersendiri, selain tampilannya bagus buku yang original juga kece kan ya kalo difoto hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah beberapa hari belakangan ini marak beredar <i>e book</i> yang disebarkan melalui pesan whatsapp, beberapa judul termasuk buku <i>best seller</i> salah satunya dari penulis kenamaan Indonesia yaitu Tere Liye. Saya juga sempat minta sama salah satu teman. Tapi sebelum sempat dibuka udah keburu liat postingan Tere Liye di akun <i>Fanspage</i> nya yang isinya: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-t8bE5dMWi2s/XoP36H3rRWI/AAAAAAAAA_g/KRJ1tQD432UKj--2b4iJZNCQ4fTsd0FswCLcBGAsYHQ/s1600/FB_IMG_1585706172631.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="792" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-t8bE5dMWi2s/XoP36H3rRWI/AAAAAAAAA_g/KRJ1tQD432UKj--2b4iJZNCQ4fTsd0FswCLcBGAsYHQ/s320/FB_IMG_1585706172631.jpg" width="290" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tere Liye emang termasuk salah satu penulis yang gencar banget memberantas buku-buku bajakan. Soalnya sebagai penulis Bang TL merasa dirugikan dengan adanya oknum yang mencetak buku-buku bajakan, sehingga yang diuntungkan cuma si oknum tersebut, sementara Penulis yang sudah capek mengeluarkan ide dan menuangkannya hingga jadi sebuah novel malah gak dapat apa-apa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya e book yang saya dapatkan dari teman pun saya hapus tanpa membukanya sama sekali, padahal itu termasuk buku yang sangat ingin saya baca</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah tadi pagi di akun Instagram milik <a href="https://www.instagram.com/p/B-ZQ9GNHnFM/?utm_source=ig_web_copy_link" target="_blank">Penerbit Republika</a> nemu juga postingan yang isinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-0rYiumSgPtU/XoP4mJ_INeI/AAAAAAAAA_o/6wiDkoZ5BJoec_Fm-paqJH2-3eUIobQ2ACLcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200401_091018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1063" data-original-width="719" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-0rYiumSgPtU/XoP4mJ_INeI/AAAAAAAAA_o/6wiDkoZ5BJoec_Fm-paqJH2-3eUIobQ2ACLcBGAsYHQ/s320/IMG_20200401_091018.jpg" width="216" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-yRgsUtLRWvU/XoP4sy1Fl0I/AAAAAAAAA_s/5rnOH0q8T0Y6BQY17RVEgUEnY4gGAlMYwCLcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200401_091035.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="734" data-original-width="708" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-yRgsUtLRWvU/XoP4sy1Fl0I/AAAAAAAAA_s/5rnOH0q8T0Y6BQY17RVEgUEnY4gGAlMYwCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20200401_091035.jpg" width="308" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi selamat ya gaess buat kamu yang sampai saat ini konsisten buat baca atau beli buku yang asli alias original, kamu keren dan intelek. Karena secara gak langsung kamu tetap mensupport para penulis yang sudah melahirkan karya-karya bagus dan bisa kita nikmati hingga detik ini. Kebayang gak kalo buku bajakan semakin marak, lama-lama penulis jadi malas buat berkarya lagi, dengan begitu kita juga kan ya yang rugi karena gak bisa lagi deh baca buku yang bagus <i>#hiks</i>, jangan sampe ya ini kejadian. Semoga kita yang konsisten untuk beli buku asli, dilancarkan selalu rezekinya. aamiin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, mulai sekarang stop ya beli atau baca buku-buku bajakan. Hargai penulisnya 💗</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anti buku bajakan-bajakan club </div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-75184879307675709862020-04-01T08:01:00.000+07:002020-04-01T08:01:12.516+07:00[Review Novel] Antara Cinta dan Ridha Ummi (Asma Nadia)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Vqk_n-p8_bE/XoPnoUlVSzI/AAAAAAAAA-M/VxPo9ExdgKo58vMMRu_OkC4jHfUm6D_kgCLcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200401_073151_002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1535" data-original-width="1535" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Vqk_n-p8_bE/XoPnoUlVSzI/AAAAAAAAA-M/VxPo9ExdgKo58vMMRu_OkC4jHfUm6D_kgCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20200401_073151_002.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">koleksi pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul: Antara Cinta dan Ridha Ummi</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Penulis: Asma Nadia</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Penerbit: Asma Nadia Publishing House</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tebal: 235 halaman</i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Novel ini terdiri dari dua kisah. Kisah pertama yaitu tentang kehidupan Ummi Aminah bersama ke 7 anaknya lengkap dengan segala lika liku kehidupannya. FYI Ummi Aminah sendiri merupakan seorang Dai terkenal yang sering mengisi ceramah dimana-mana dan masuk TV juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umar, sebagai anak tertua. Kehidupannya bisa dibilang paling berhasil dan mapan. Namun Umar memiliki masalah rumah tangga dengan istrinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aisyah, gadis sederhana yang hidup harmonis dengan suaminya. Aisyah sangat beruntung meski hidupnya sederhana namun memiliki suami yang sabar, sholeh dan mau membimbingnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zaenal, anak Ummi yang paling sholih. Meski hidupnya sangat sederhana. Namun tiba-tiba ditangkap oleh polisi dan dipenjara</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zarika, paling cantik, karirnya mapan. Namun penantiannya akan jodoh tak kunjung usai. Bahkan salah satu kisah cintanya membuat Ummi teringat akan sakit hatinya di masa lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zidan, anak laki-laki yang sering perang dingin dengan Abah karena sifatnya yang terlalu feminim</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zubaidah, punya masalah dengan wajah dan tubuhnya sehingga enggan untuk berjilbab</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ziah, anak Ummi yang paling tertutup dan enggan menyampaikan isi hatinya. Sering menemani Ummi ceramah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan warna warni persoalan dalam hidupnya, belum lagi para wartawan yang kepo, bagaimanakah Ummi Aminah mengahdapinya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah ke 2 tentang Laras.</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak satu-satunya. Harapan Umminya adalah agar Laras segera menikah. Namun tak mudah menemukan sosok pendamping yang pas di hati. Berkali-kali Laras gagal, hingga akhirnya bertemu dengan seorang yang pas. Namun ada suatu hal tentang laki-laki tersebut yang tidak berani ia sampaikan kepada Ummi karena khawatir Ummi tidak merestui. Akankah ia gagal lagi menuju ke jenjang pernikahan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
💬💬💬</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asma Nadia emang T.O.P, novel hanya setebal 200 an halaman saja mampu menghadirkan berbagai macam konflik tapi tidak membuat pembaca kebingungan untuk mengikutinya. Setiap bab endingnya selalu membuat penasaran karena jawabannya pasti ada dalam bab selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa banyak quotes menarik dalam novel ini. Semoga novel ini bisa menjadi wasilah kita agar meningkatkan bakti kita kepada Ibu 💓</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rate: 4,5/5</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-76151841899477888702020-03-25T17:36:00.001+07:002020-03-26T09:22:14.242+07:00Hikmah Dari 'Work from Home' Akibat Wabah Pandemi Covid 19<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sudah satu pekan lebih sekolah diliburkan karena wabah virus Corona atau biasa disebut Covid 19, sebagai guru saya pun secara otomatis merasakan juga yang namanya work from home atau bekerja dari rumah, pembelajaran anak murid juga diberlakukan secara daring. Ya namanya juga bukan liburan kan, jadi meski di rumah tetap aja kudu ngecek tugas anak-anak via ponsel pintar. Nah gak lama sejak diberlakukannya pembelajaran secara daring, di media sosial rame emak-emak yang kewalahan alias jadi ikutan repot gegara anaknya dikasih tugas yang numpuk dari sekolahnya. Maklum mendekati ujian jadi kayaknya banyak guru yang masih ngejar materi. Di tempat saya ngajar pembelajaran diberlakukan jadwal normal meski jarak jauh. Jadi kalo misalnya dalam sehari ada lima mata pelajaran artinya murid juga menerima sebanyak lima tugas yang harus dituntaskan pada hari itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah mamak-mamak yang pada ngeluh kewalahan itu biasanya karena pemberian tugas dilakukan melalui ponsel, dimana gak semua anak kan udah punya ponsel sendiri, ditambah lagi ada beberapa tugas yang emang mesti online untuk pengerjaannya contohnya lewat google classroom atau yang lainnya. Nah kondisi ini lumayan merepotkan bagi mamak-mamak yang kesehariannya mungkin jarang banget bersentuhan sama hal-hal yang kayak gitu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang tua yang juga memiliki anak usia TK A, saya juga ngerasain donk gimana anak saya dapet tugas dari sekolahnya, tapi Alhamdulillah sejauh ini tugas yang diberikan masih wajar untuk usia anak TK. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain keluhan mamak-mamak tentang tugas anaknya yang segambreng, banyak juga tuh meme-meme atau candaan yang bertebaran sejak diberlakukannya work from home. Contohnya mamak berubah jadi singa selama seharian, masuk dapur jam 09.00 keluar-keluar udah malem aja, juga keluhan-keluhan masak jadi lebih boros dan kudu sedia stock camilan terus di rumah 😀</div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi keluhan-keluhan karena rasa bosan yang mendera akibat gak boleh kemana-mana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya betul banget qo, soalnya beberapa kondisi juga saya rasakan. Salah satunya masak nasi jadi harus lebih banyak yang secara otomatis beras pun harus sedia lebih banyak dari biasanya hehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi daripada kita mengeluhkan hal-hal yang memang sudah harus kita jalani karena situasi dan kondisi, saya sendiri lebih memilih untuk mensyukuri kondisi yang ada, nah ada beberapa hikmah sih kalo yang saya rasakan sejak diberlakukannya work from home</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hikmah yang saya rasakan adalah...</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak. Sebagai ibu bekerja yang baru ada di rumah jam 5 sore, tentu dengan adanya kebijakan ini saya jadi punya waktu lebih banyak dengan anak saya. Alhamdulillah 😇</li>
<li>Lebih banyak untuk muhasabah diri. Ini juga sih yang sering saya lakukan. Jujur aja ada rasa takut juga karena wabah pandemi ini. Makanya selama di rumah saya banyak merenung, muhasabah, juga banyak berdoa semoga wabah ini segera berlalu. Aamiin</li>
<li>Cucian lebih terasa ringan. Kedengarannya sepele ya xixixi, tapi beneran lho cucian itu yang kalo hari kerja lebih berasa banyak karena plus seragam sekolah anakku dan seragam kerja. Nah selama di rumah aja kan cuma pakaian sehari-hari aja</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah mungkin itu sebagian kecil aja hikmah yang saya rasakan. Semoga bagaimana pun keadaan yang kita hadapi, kita mampu melihat dari sudut pandang yang positif serta mensyukuri hal-hal kecil di sekeliling kita 😊</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-89976002026171265622020-03-24T10:35:00.007+07:002023-09-13T10:15:02.292+07:00[Review Novel] Bidadari Berbisik (Asma Nadia)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Karya terbaru dari Asma Nadia nih, salah satu dari sekian banyak penulis favorit saya, hampir seluruh bukunya sudah saya baca *info gak penting// intinya kalo ada buku baru karya Mba Asma, saya udah gak ragu lagi deh untuk baca, soalnya sejauh ini belum pernah mengecewakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satunya novel yang berjudul Bidadari Berbisik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Dhtal8UL6mA/Xnl_ezGw2mI/AAAAAAAAA9U/9-P2GRPaA7EleHiY8Em2Obtx08HKHjeRACLcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200323_110523.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1535" data-original-width="1535" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Dhtal8UL6mA/Xnl_ezGw2mI/AAAAAAAAA9U/9-P2GRPaA7EleHiY8Em2Obtx08HKHjeRACLcBGAsYHQ/s320/IMG_20200323_110523.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">dokumentasi pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Judul: Bidadari Berbisik</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Penulis: Asma Nadia</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Penerbit: Republika</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tebal: 301 hal</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tahun terbit: Februari 2020</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Harga: 78.000</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><a name='more'></a><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="color: purple;">BLURB</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ning tak hendak menjemput kematian. Ia hanya ingin membuka misteri atas lenyapnya Bidadari Ayuni, adik kembarnya yang pergi ke Jakarta hendak menjemput rezeki. Ayuni bekerja di rumah seorang nyonya kayak demi memenuhi mimpi Ibu menatap Tanah Suci.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mestinya memberi kabar bukan sesuatu yang sulit. Tapi, detik ia pergi, seolah tabir gelap membungkus sempurna keberadaannya.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ning cemas. Berbekal info seadanya, ia nekat menyusul. Di tempat yang sama --di rumah di mana Bidadari Ayuni pernah bekerja, Ning justru terjebak antara keinginan untuk menelusuri jejak lenyapnya sang adik dan kejahatan yang bisa mengancam jiwa.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Akankah pertemuan dengan Iman Arif, lelaki yang selalu memandangnya dengan tatapan dalam yang mengandung kesedihan, menyumbang titik terang?</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ning harus betul-betul mengukur keberanian. Sebab, ia tak cuma berhadapan dengan nyonya rumah, tapi dengan kekuasaan yang Mahabesar.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="color: purple;">REVIEW</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa Asma Nadia selalu mampu menyajikan sebuah cerita yang gak pasaran, salah satunya novel ini, meski tema yang diusung ada kemiripan dengan novel Mba Asma yang berjudul Pesantren Impian (ada misteri-misterinya gitu), namun secara eksekusi jelas beda. Dalam kata pengantar dari penulis, Mba Asma menjelaskan bahwa novel ini hadir karena terinspirasi dari peristiwa nyata di Surabaya yang pernah menjadi headline koran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bab-bab awal saya belum ngeh konflik apa yang akan dihadapi si tokoh utama, bahkan sambil membaca dalam hati saya terus bertanya-tanya kapan konflik akan muncul, tapi begitu konfliknya muncul rasanya seperti gak mau berhenti baca novel ini <i>wkwkwk</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makin lama konfliknya makin greget, meski di beberapa bagian saya merasa ada banyak latar belakang dalam tokoh di buku ini jika digali lebih dalam akan tambah seru, misalnya tokoh Iman Arif dan Nyonya Lili. Saya sempat menduga sikapnya Nyonya Lili yang labil sebagai pemilik rumah tempat Ayuni bekerja <i>(kadang baik tapi kalo udah sadis serem banget mirip psikopat)</i> akan digali latar belakangnya mengapa Nyonya Lili mempunyai kepribadian seperti itu. Tapi Mba Asma hanya sedikit saja mengisahkan mengapa Nyonya Lili bersikap jahat kepada para ART nya terutama kepada Ayuni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya juga terkejut saat mendapati ada unsur "horor" dalam novel ini, meski horornya tanda kutip ya nanti takut spoiler hehe... tapi penggambaran dari Mba Asma cukup membuat saya merinding, entahlah atau emang dasar saya aja yang penakut ya <i>xixixi</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendekati ending tambah dag dig dug donk saya, keren banget deh. Eh tapi pas ending beneran saya jadi kepingin ceritanya lebih panjang lagi, gak puas saya wkwkwk....*<i><strike>pembaca ngelunjak</strike></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Novel ini cocok banget untuk usia 15 tahun ke atas. Meski gak dijelaskan genre dari novel ini tapi kisahnya seputar keluarga dan misteri. Misterinya keren sih. Ada romance nya gak novel ini? hampir gak ada sih kalo menurut saya. Nah buat yang lagi bosan ngebucin, rekomen lah baca novel ini 😊</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rate: 4/5 </div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-64482154821392263142020-03-23T08:55:00.000+07:002020-03-26T09:22:53.527+07:00Cerita Kehamilanku: Menikmati Masa Mual di Trimester Pertama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Minggu-minggu akhir bulan Maret ini sebetulnya masa-masa kehamilan saya sudah memasuki trimester kedua, tapi gak ada salahnya kan saya bercerita tentang pengalaman hamil saat trimester pertama, biar ada kenang-kenangannya aja sih hehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu hal yang membuat saya agak was was saat tau positif hamil adalah masa-masa ngidam, kenapa? berkaca dari pengalaman hamil pertama dulu, saat trimester pertama saya mual muntah parah atau dalam bahasa medis biasa disebut hyper emesis. Satu bulan penuh saya harus terbaring aja di kasur tanpa mampu melakukan aktifitas apapun, bahkan untuk sekedar menyapu saja udah gak kuat, makanan gak ada yang bisa masuk, wah pokoknya luar biasa banget rasanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makanya saat tau positif hamil, saya berdoa aja semoga gak separah saat hamil pertama dulu, selain berdoa saya juga coba untuk mensugesti pikiran saya. Lalu gimana? nyatanya rasa mual tetap ada, cuma gak seheboh saat hamil si kakak dulu. Alhamdulillah juga masih bisa beraktifitas untuk mengajar seperti biasa, meski disela-sela mengajar saya harus berjuang melawan rasa mual yang terkadang datang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal yang patut saya syukuri adalah, Allah jadikan kehamilan kedua saya ini jauh lebih mudah saat masa-masa ngidam, mengingat sudah ada anak pertama yang masih bergantung kepada saya, gak kebayang deh kalo harus tepar sebulan lagi kayak dulu xixixi...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masa-masa mual dan lemas juga datangnya pas sore hari, dan ini juga sih yang gak luput dari rasa syukur saya, soalnya kan kalo sore hari segala akifitas di luar rumah sudah selesai. Meski saat sampe rumah saya udah gak bisa ngapa-ngapain, cuma pengen rebahan aja. Alhamdulillah suami ngerti banget soal ini, maka sebisa mungkin dia bantu terutama untuk ngurus si kakak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, masa kehamilan saya berada di trimester kedua. Alhamdulillah segala macam keluhan-keluhan yang muncul di trimester pertama perlahan hilang. Intinya saya mencoba mensyukuri setiap perjalanan hidup yang sudah digariskan oleh Allah, meski sempat menyatakan belum siap untuk hamil. Tapi kalau Allah sudah menggariskan, maka insya Allah akan selalu diberi kemudahan 😇</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-8924011688922647302020-03-21T10:34:00.003+07:002020-03-21T10:34:35.964+07:00Cerita Kehamilanku: Gak Sadar Kalo Udah Hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-VMUxE4POV_s/XnWLK-dShNI/AAAAAAAAA80/jYJMN9pqo5sWbrzYHavKd2jBWn8GCj1HACLcBGAsYHQ/s1600/Cerita%2BKehamilanku_%2BGak%2BSadar%2BKalo%2BUdah%2BHamil.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-VMUxE4POV_s/XnWLK-dShNI/AAAAAAAAA80/jYJMN9pqo5sWbrzYHavKd2jBWn8GCj1HACLcBGAsYHQ/s320/Cerita%2BKehamilanku_%2BGak%2BSadar%2BKalo%2BUdah%2BHamil.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gambar dari: pinterest</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2019 lalu, tepatnya saat bulan Juni, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti meminum pil kontrasepsi. Bukan tanpa alasan mengingat anak kedua saya usianya sudah genap 5 tahun, kayaknya udah pas nih kalo pun dikasih adik. Selain itu saya khawatir juga kan kalo terlalu lama minum pil kontrasepsi akan menimbulkan efek yang gak bagus buat kesehatan rahim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti kehamilan pertama dulu, hamil kali ini pun tanpa rencana. Istilahnya <i>go with the flow </i>aja, kalau pun setelah lepas kontrasepsi langsung dikasih hamil lagi Alhamdulillah kalau pun gak <i>yo wis rapopo</i>, nyantai aja. 😀</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski tanpa rencana dan memegang prinsip 'sedikasihnya' aja sama Allah tapi saya dag dig dug juga tiap tanggal datang bulan, pasalnya kalau hati kecilku ditanya #ciee, belum kepingin banget untuk hamil (lagi), tapi disisi lain mengingat usia udah mulai memasuki kepala 3 ya pengen juga sih #labil amat ya hehe..</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Empat bulan sejak lepas kontrasepsi saya lalui dengan perasaan was was, jadi ingat guyonan seorang teman <i>"ya udah sih hamil juga gak apa-apa, ada suaminya ini"</i> 😂 wkwkwk, emang sesederhana itu harusnya, saya aja yang rumit xixixi... Intinya selama 4 bulan itu setiap tamu bulanan datang, saya selalu bernafas lega sekaligus ada rasa kecewa dalam hati <i>"oh kalo masih datang bulan, berarti Allah belum percaya lagi nih"</i> ya harap maklum ya dengan kelabilan saya ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tepat bulan kelima sejak lepas kontrasepsi, atau waktu itu bulan November, "tamu" yang dinanti-nanti tak kunjung datang, tapi masih berusaha untuk tenang saat itu soalnya saya emang biasa tanggalnya maju mundur cantik gitu 😀. Akhirnya mendekati bulan November tambah galau lah saya. Beberapa teman menyarankan untuk testpack aja supaya jelas hasilnya. Tapi saya menolak dengan dalih biasanya kalo seseorang udah tau dia hamil langsung mual-mual parah hehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Desember pun datang, dan saya masih <i>keukeuh</i> bertahan untuk gak cek menggunakan testpack sampai liburan semester tiba, kegalauan saya lumayan tertutupi sih dengan banyaknya pekerjaan saat itu. Jujur aja gak ngerasain perubahan apa-apa dalam diri saya, meski beberapa orang terdekat mengatakan saya lebih sensitif saat itu. Tapi ada persamaan yang saya rasakan persis seperti kehamilan pertama dulu yaitu: tiba-tiba jadi gak doyan nasi karena mual aja liat nasi 😁. Cuma, karena pikiran saya masih menolak untuk hamil jadi saya masih berpikir paling masuk angin aja atau lagi gak enak badan karena kecapekan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya mual yang saya rasakan semakin menjadi, meski dia kadang datang, kadang pergi gitu aja 😀. Inget banget waktu itu yang paling pengen saya makan adalah batagor yang ada timunnya hehe.. Pada akhirnya saya beranikan diri untuk testpack sebelum periksa ke bidan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekitar akhir Desember pagi hari saya pun akhirnya mengetahui kalau saya memang positif hamil, tentunya dari hasil testpack yang saya lakukan secara mandiri. Lalu, bagaimana perasaan saya? campur aduk deh pokoknya senangnya ada, degdegan ada, <i>wis</i> pokoknya kayak rujak deh hehe, kalo suami sih jangan ditanya, seneng banget dia pas tau saya hamil lagi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sorenya dengan diantar suami saya pun periksa ke bidan untuk memastikan usia kandungan saya. Alhamdulillah bidan menyatakan kandungan saya sehat dan usianya sudah 10 minggu, wah ternyata saya gak sadar selama 10 minggu ke belakang bahwa di dalam perut saya sudah ada "makhluk kecil" meski belum sempurna bentuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seenggaknya saya jadi sadar, dengan memeriksakan kehamilan ke bidan atau spesialis obgyn kita jadi tahu perkembangan janin kita, terutama di 3 bulan awal dimana janin sangat membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Jadi segala macam mual, lelah, letih, dan lesu yang dirasa terutama saat trimester pertama ya dinikmati aja</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kau dustakan?</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-63013965554578022462019-12-02T10:06:00.001+07:002020-03-23T09:06:41.665+07:00Menghadirkan Syukur #Rumah Tangga Surgawi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apa itu rumah tangga surgawi?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rumah tangga surgawi adalah sebuah kehidupan rumah tangga yang penuh dengan aura surga. Dimana sepasang suami istri saling berazzam untuk memacu semangat, yakni semangat untuk mengejar ridho Allah. Namun apakah menggapai rumah tangga surgawi itu sulit? Jawabannya adalah pasti, karena jangankan mengejar sukses akhirat. Mengejar sukses di dunia aja sulit, dibutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun Allah sudah berjanji, bahwa pertolongan-Nya nyata dan dekat. Terlebih lagi Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan manusia. Sebagai manusia kita memiliki senjata yang ampuh yaitu DOA. Karena itulah dilarang untuk berputus asa, yakinlah bahwa Allah senantiasa mendengar doa-doa yang kita panjatkan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”</i> (Al-Baqarah: 186)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lalu, bagaimana cara kita menghadirkan rumah tangga surgawi? Salah satunya adalah tidak pernah lupa untuk mengucap syukur dalam setiap hal yang kita alami atau dapatkan. Hadirkan syukur dalam setiap interaksi dengan anggota keluarga, contoh kecilnya adalah saat pasangan kita atau anggota keluarga yang lain melakukan kebaikan maka ucapkanlah syukur. Misalnya saat suami memberikan kita berupa hadiah sederhana, maka ucapkan syukur seraya mendoakan semoga kebaikannya dibalas berlipat oleh Allah. Atau ketika suami membantu meringankan pekerjaan rumah tangga kita, seperti mencuci piring atau menyapu, maka jangan pernah lupa ucapkan terima kasih sambil mendoakan kebaikan yang banyak untuknya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">😊</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-33574772087735421972019-09-29T07:55:00.001+07:002023-09-13T10:15:27.359+07:00Seberapa Penting Pembatas Buku?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Bismillah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum gaes,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Weekend ngapain aja nih? Kalo aku sih seperti biasa setelah selesai dengan urusan domestik, lanjut hobiku yaitu membaca. Tapi sebel banget gak sih kalo pas mau baca ternyata kita lupa menandai halaman yang terakhir kita baca karena gak ada pembatas bukunya 😕</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-VJEV1Y-TD6E/XZAA0SclXpI/AAAAAAAAA6o/blaPtkTQGL0UX-_6lBKa57R5kuky9xKZwCLcBGAsYHQ/s1600/IMG_20190929_071542_972.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1024" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-VJEV1Y-TD6E/XZAA0SclXpI/AAAAAAAAA6o/blaPtkTQGL0UX-_6lBKa57R5kuky9xKZwCLcBGAsYHQ/s400/IMG_20190929_071542_972.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut wikipedia</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #e06666;">Markah buku (Bahasa Inggris: bookmark) atau pembatas buku adalah suatu markah yang diberikan untuk menandai lokasi pada suatu karya cetak. Jenis pembatas buku yang sering digunakan biasanya berupa secarik kertas atau seuntai tali yang digunakan untuk membatasi buku. Banyak pembatas buku yang dapat dijepitkan pada halaman buku untuk mempermudah pembacaan.</span></i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membincang tentang pembatas buku, dewasa ini sudah gak asing ya. Apalagi sekarang ini hampir kalo beli buku tuh selalu tersedia pembatasnya. Kalo dulu tuh biasanya buku-buku tebal aja atau yang memiliki <i>hard cover </i>yang menyediakan pembatas buku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buatku pembatas buku itu penting banget, fungsinya ya itu tadi untuk menandai batas halaman terakhir yang sudah kita baca. Makanya senang banget kalo pas lagi beli buku eh dapet juga pembatasnya, kalo gak dapet biasanya kuganti dengan kertas, struk belanja atau benda apa pun yang penting bisa menggantikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setidaknya dengan adanya pembatas buku secara tidak langsung kita akan lebih menghargai buku, tanpa adanya pembatas buku pembaca yang gegabah atau teledor sering merusak buku. Tanpa pikir panjang mereka akan memberi tanda dengan melipat bagian ujung kertas pada halaman yang terakhir dibaca. Selain itu dengan absennya pembatas buku, menghindari juga untuk menyimpan buku dalam posisi terbalik (buku terbuka, namun posisi punggung buku di atas, mirip tenda gitu lho). Tindakan ini fatal banget lho karena bisa merusak buku😢</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makanya dengan adanya pembatas buku, saya terbantu banget. Selain lebih mudah mencari halaman terakhir yang sedang kita baca, menjaga juga agar buku tidak cepat rusak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo kamu, penting gak pembatas buku buatmu?</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-57643961360789708412019-09-23T09:51:00.002+07:002019-09-23T09:51:58.464+07:00Agar Si Rasa Malas Pergi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-KsWSwuJYwg4/XYgzMkCw-xI/AAAAAAAAA6I/9w3f6QQjJ70S4FuV3q3COGG8KA6KDLtSgCLcBGAsYHQ/s1600/Agar%2Bsi%2BRasa%2BMalas%2BPergi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-KsWSwuJYwg4/XYgzMkCw-xI/AAAAAAAAA6I/9w3f6QQjJ70S4FuV3q3COGG8KA6KDLtSgCLcBGAsYHQ/s400/Agar%2Bsi%2BRasa%2BMalas%2BPergi.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bismillah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah akhirnya bisa update tulisan lagi sebelum blog ini usang hehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana nih kabarnya? Semoga sehat selalu. Liat arsip tulisan di bulan September ini saya baru sekali nulis, masalahnya apa lagi kalau bukan karena malas. Betul banget ya ternyata untuk istiqomah itu berat banget. Padahal waktu yang Allah berikan harusnya cukup untuk mengerjakan segala rutnitas. Emang saya akui belakangan ini lagi sering banget menunda-nunda pekerjaan. Karena si rasa malas, akhirnya saat banyak pekerjaan terbengkalai menyesal sendiri deh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal waktu itu ibarat pedang, pernah dengar kan pepatah ini</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ia yang akan menebasmu (Imam Syafi'i)</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Semua ketidakteraturan, pekerjaan yang terbengkalai berawal dari rasa malas, pernah gak sih menargetkan sesuatu agar tercapai sesuai dengan impian tapi akhirnya kandas di tengah jalan karena rasa malas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya pun menyadari bahwa kalau ingin meraih kesuksesan maka saya harus bisa mengalahkan hal-hal negatif yang ada dalam diri saya, saya harus bisa konsisten dengan target-target yang sudah saya buat agar impian saya bisa tercapai. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan tetapi selagi bisa diikhtiarkan tidak ada juga yang tidak mungkin kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah baca kutipan dalam buku 'Mimpi Sejuta Dollar' karya Merry Riana, disitu Merry mengatakan bahwa <span style="color: #e06666; font-size: large;">"Jangan memberi kelonggaran untuk sebuah disiplin yang sudah dibuat sendiri"</span>. Mungkin itulah kunci sukses Merry Riana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga akhirnya saya pun berusaha menekan rasa malas dengan mencari cara yang pas untuk mengusir rasa malas. Alhamdulillah cara-cara tersebut sudah saya praktekkan. Dan ini dia cara mengusir rasa malas ala saya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cara pertama adalah membuat to do list atau daftar apa saja yang harus dilakukan esok hari, gak perlu banyak-banyak cukup empat atau lima hal saja sebagai permulaan, jika terlalu banyak yang harus dikerjakan pilihlah yang paling menjadi prioritas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Setelah membuat to do list, maka hal kedua yang dilakukan adalah konsisten untuk fokus mengerjakan list yang sudah kita buat. Nah kadang-kadang godaan itu datang misalnya ingin banget pegang gawai, cuma untuk sekedar cek grup wa, waduh biasanya dari niat awalnya cuma liat sebentar seringnya kebablasan, maka baiknya saat kamu fokus mengerjakan list yang sudah kamu buat jauhkan gawai</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kalau ditengah-tengah mengejar target tiba-tiba rasa malas kembali datang, maka ingatlah kembali target-target yang ingin dicapai, dan apa konsekuensinya jika tak bisa memenuhi target, dengan mengingat-ngingat kembali target yang akan dicapai biasanya terpacu lagi untuk menyelesaikan target</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Setelah selesai mengerjakan seluruh to do list kamu, gak ada salahnya kan kamu mengapresiasi diri sendiri, saya sering banget mengapresiasi diri sendiri setelah menyelesaikan target, misalnya menghadiahi diri sendiri dengan membeli makanan atau barang-barang yang memang sedang ingin dibeli</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak ada salahnya juga kan mengapresiasi diri sendiri, jangan menunggu dari orang lain, tapi mulailah pada diri sendiri untuk menghargai kerja kerasmu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana ada yang mau coba gak, saya Alhamdulillah sudah mencobanya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat 😊</div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-46148123368125828.post-15631051028973009082019-09-04T19:57:00.002+07:002019-09-22T21:38:26.384+07:00Pengalaman Melahirkan Anak Pertama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-N_TCsWLX06o/XW-0sInMRQI/AAAAAAAAA5M/wzfGTwtGREoWIQzusq6hjBULmRFXGNM9wCLcBGAs/s1600/Pengalaman%2BMelahirkan%2BAnak%2BPertama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-N_TCsWLX06o/XW-0sInMRQI/AAAAAAAAA5M/wzfGTwtGREoWIQzusq6hjBULmRFXGNM9wCLcBGAs/s400/Pengalaman%2BMelahirkan%2BAnak%2BPertama.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan dalam hidup saya untuk merasakan nikmatnya menjadi seorang Ibu, meski sudah 5 tahun berlalu namun saya ingin menuliskannya, semata-mata ingin berbagi 😊</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5 tahun lalu tepatnya bulan Oktober di tahun 2014. Gak terasa akhirnya perjalanan kehamilan saya memasuki bulan ke 9, udah dag dig dug banget karena HPL (Hari perkiraan lahir) untuk kehamilan saya jatuh pada tanggal 21 Oktober 2014. Masih jauh sih emang, tapi udah grogi aja, maklum lah anak pertama jadi belum ada pengalaman apa-apa 😀</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa grogi semakin bertambah saat mengetahui teman saya yang juga lagi hamil dan HPL nya cuma beda sehari (saya tanggal 20 sedangkan teman saya tanggal 19) tau-tau sudah melahirkan, yang saya inget waktu itu bertepatan sama Iduladha. Persiapan juga belum semuanya kebeli, apalagi barang-barang yang harus dipacking saat mau melahirkan seperti baju ganti, pembalut, sarung, dan teman-temannya belum sama sekali saya siapkan. Superrr nyantai 😁</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memasuki bulan kelahiran, saya memang memutuskan untuk tetap bekerja (ngajar), karena pikir saya supaya banyak gerak. Nah akhirnya daripada cemas memikirkan kapan saya lahiran padahal teman saya yang HPL gak beda jauh sama saya aja udah melahirkan, saya putuskan untuk lebih sering jalan kaki, seperti pagi itu tanggal 5 Oktober 2014 saya ajak suami untuk jalan santai di lapangan padahal saya paling males sama olahraga hihi, lumayan lah dapat beberapa putaran trus saya ngajak pulang, di rumah pun saya lanjut sama aktifitas ngepel jongkok, terniat biar debay cepet turun ke panggul 😂 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pas malam harinya sekitar jam 22.00 saya merasakan sakit di perut bagian bawah, sakitnya mirip-mirip lagi nyeri haid, saya pikir <i>"duh kenapa ini kayak nyeri haid kan saya lagi hamil", </i>saya ngomong ke suami saya, trus dijawab <i>"jangan-jangan udah mau lahiran"</i>. Setelah itu orang serumah pada gak tidur, karena takut saya lahirannya tengah malam, bikin panik aja ya saya bisanya😆. Langsung donk saya hubungi bidan tempat saya periksa, dan ternyata bidan saya masih di kampung halamannya, di Subang Jawa Barat. Cuma bisa berdoa semoga besoknya udah sampe lagi di Bekasi, gak kebayang kalo harus ganti bidan saat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Intinya semalaman saya gak bisa tidur, tapi saya gak ngerti yang saya rasakan kontraksi apa bukan, beneran deh kehamilan pertama saya minim banget informasi. Paginya tanggal 6 Oktober saya paksa untuk jalan ke kamar mandi sambil sesekali mules datang, pokoknya tiap mules datang saya maunya duduk udah gak kuat jalan, tapi saya paksa untuk mandi dan sholat subuh. Habis sholat subuh saya tiduran lagi sambil ngerasain mules yang udah lumayan sering, kira-kira 10 menit sekali. Di rumah cuma ada saya dan suami, karena orang tua saya pergi beli perlengkapan buat saya melahirkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya sekitar jam 09.00 saya minta suami untuk bawa saya ke bidan, pokoknya tetangga aja pada gak tau kalau saya udah mau lahiran, orang saya gak bawa apa-apa, cuma bawa badan doank 😄, untungnya jarak dari rumah ke bidan dekat banget, cuma 5 menit naik motor</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah sesampainya di bidan, ternyata bu bidannya udah sampai, langsung deh saya diminta untuk berbaring. Dan di sinilah drama dimulai gaess, saat diminta untuk ngangkang (you know lah ya, gimana rasanya ngangkang 😂) mau periksa dalam alias periksa pembukaan, duh kalo ngebayangin lagi periksa dalam masih ngilu wkwkwk... sempat gak mau ngangkang saya tuh, bukannya malu, tapi ya itu dia saya geli aja ngebayangin bagian yang paling privasi bagi saya akan </div>
<div style="text-align: justify;">
'diobok-obok'😆, akhirnya selesai lah periksa pembukaan dengan segala dramanya, pas dicek ternyata saya udah pembukaan 6, waktu itu jam udah meunjukkan pukul 09.30. Akhirnya saya disuruh nunggu sama bidannya, dan dibilang kalau saya gak boleh mengejan (ya bayangin aja deh, udah mulesnya kayak apa tapi gak boleh mengejan, duh banyak-banyak berbakti ya ama emak, jangan ngelawan). Selagi saya nunggu pembukaan lengkap suami ngebujuk saya buat makan, duh gimana mau makan, udah kesakitan mules waktu itu. Cuma saya mikir kalo saya gak paksain diri buat makan, gimana saya ada tenaga untuk ngeluarin bayik, ya udah akhirnya saya nurut untuk disuapin makan walau cuma berasa suap</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pukul 12.30 mules saya semakin gak karuan, akhirnya saya minta panggilkan bidan lagi, pas dicek ternyata pembukaan udah lengkap. Perjuangan pun dimulai, saya bersiap mengejan, sempat salah lagi ngejannya, Alhamdulillah bidannya super sabar banget ngarahin saya, udah berapa kali mengejan bayinya belum juga keluar sampai akhirnya mules yang saya rasakan hilang sama sekali, dan bidannya menyarankan jangan mengejan saat gak mules karena bahaya. Lumayan lama saya mengejan trus mulesnya hilang lagi, begituuu terus sampai saya kelelahan dan hampir putus asa, karena saat itu sudah pukul 14.00 artinya sudah satu jam setengah dari pembukaan lengkap, tenaga saya udah hampir habis, udah dipasang oksigen, infus, sampe dikasih suntikan di paha kanan dan kiri (saya gak tau itu suntikan apa, mungkin induksi), sampai akhirnya saya bilang ke bidannya <i>"teh aku nyerah, udah bawa aja ke rumah sakit buat operasi"</i> dan bidannya malah marah karena kondisiku masih mungkin banget buat lahiran normal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya aku kembali berjuang, sampai bu bidannya memanggil temannya yang juga bidan untuk membantu proses persalianan saya dengan cara mendorong bagian perut. Dan masih gak ada kemajuan, mulesnya hilang muncul terus. Oiya selama proses persalinan bidan melakukan episiotomi (pengguntingan perineum untuk memperluas jalan lahir). Bidan juga selalu mengingatkan saya agar tidak mengangkat bokong karena bisa menyebabkan kerobekan dimana-mana. Kemudian dicek detak jantung bayi, ternyata udah lemah. Akhirnya bidan memberikan saya instruksi "pokoknya mules gak mules ngejan aja ya, bismillah" akhirnya dengan kekuatan bulan dan sisa-sisa tenaga saya mengejan dengan sekuat-kuatnya, Alhamdulillah tepat pukul 15.00 saat adzan ashar lahirlah bayi cantikku ke dunia. Setelah bayi berhasil dikeluarkan tibalah proses jahit, bagi saya proses dijahit gak seberapa sakitnya dibandingkan sakit saat kontraksi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi dari pengalaman saya melahirkan, poin-poin yang bisa saya sampaikan adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Hadapi persalinan dengan rileks, jangan panik kayak saya ya hehe</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mencicil segala perlengkapan persalinan, maksudnya barang yang harus dibawa saat bersalin (biasanya bidan akan kasih tau qo apa aja yang harus disiapkan)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mencari informasi tentang kehamilan dari sumber yang terpercaya</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mengejan seperti saat BAB, mengejanlah saat ada kontraksi</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tidak perlu berteriak-teriak karena bisa membuang tenaga</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Paksakan untuk cukup makan sebelum proses melahirkan</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Jangan mengangkat bokong</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Perbanyak berdzikir</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat </div>
</div>
Riska Nurainihttp://www.blogger.com/profile/00153253483254160336noreply@blogger.com0